Lost of Memory 19

Start from the beginning
                                        


Jiyeon teringat saat terakhir ia menulis di buku tersebut bersama L.

"Harapan apa yang kau inginkan?" tanya L-oppa yang duduk tepat disampingku saat ini.

Aku berpikir sejenak, memikirkan harapanku saat ini. setelah mendapatkan pencerahan (?) aku segera menulis ke dalam buku itu.

1. Sekali saja aku ingin bertemu dengan orang tua kandungku. Tak perduli bagaimana pun keadaan mereka, aku benar-benar ingin melihat mereka dan berterima kasih karena telah melahirkanku ke dunia ini.

2. Aku berharap semua orang yang kusayangi selalu bahagia. Appa, Eomma, L-oppa...selamanya aku ingin bersama kalian.

3. Semoga L-oppa segera menemukan cinta sejatinya dan bahagia selamanya. ( Jangan lupakan aku ne, oppa ) J

Aku selesai menuliskan semua harapanku. Kuliaht L-oppa tersenyum ketika membacanya.

"Oppa giliranmu" ucapku seraya memberikan pulpen padanya.

Setelah menerima pulpen dariku, L-oppa segera menuliskan harapannya.

Aku berharap semua permintaan Jiyeon segera terkabul

"Apa hanya itu harapanmu oppa? tidak adakah hal lain yang kau inginkan?" tanyaku penasaran.

L-oppa menggeleng. "Anhi...hanya ini" jawabnya yakin.

"Geurrae, kalau memang itu keinginan oppa. Jangan sampai menyesal ne" ucapku.

Seperti biasanya setelah menuliskan harapan kami di Wishes Book, kami selalu mengabadikan foto kami berdua sebagai bukti yang nantinya akan ditempel di buku tersebut.

L-oppa mulai mengarahkan kamera ponselnya ke arah kami berdua, tanpa terasa wajah kami berdua berada begitu dekat

"Hana...Dul...Set...Klik"



*CHORUS


mal-do-eop-sshi sa-rang-eul al-ge ha-go

Tanpa kata Kau tunjukkan apa itu cinta

mal-do eop-sshi sa-rang-eul nae-ge ju-go

Tanpa kata Kau beri aku cintamu

sum-gyeol ha-na-jo-cha, neol dam-ge hae-noh-go
Kau bahkan membuat nafasku memburu

i-reoh-ke do-mang-ga-ni-kka

Namun kau lari seperti ini

mal-do-eop-sshi sa-rang-i na-reul-tteo-na

Tanpa kata, kau tinggalkanku

mal-do-eop-sshi sa-rang-i na-reul beo-ryeo

Tanpa kata, kau buang aku

mu-seun ma-reul hal-ji

Apa lagi yang harus kukatakan?

da-mun i-bi hon-ja-seo nol-lan-geot ga-ta

Bibirku rapat karena terkejut

mal-do eop-sshi wa-seo

Datang tanpa kata

wae i-reoh-ge a-peun-ji
Kenapa ini begitu menyakitkan?

Lost of Memory (End)Where stories live. Discover now