"Ne eommonim" sahut Jungsoo dengan menahan perih di dadanya karena perlakuan ibu mertuanya.
Myungsoo mencoba untuk menghubungi Minho tapi sepertinya namja itu masih marah dan kecewa padanya sehingga berkali-kali panggilannya direject oleh Minho.
"Apa dia masih tak mengangkat teleponmu?" tanya Eunji yang berdiri disamping Myungsoo.
Myungsoo menggeleng.
"Biarkan dia sendiri dulu, L-ah. Saat ini dia butuh waktu untuk berpikir" nasihat Eunji.
"Ne kau benar Eunji-ah. Saat ini Minho pasti sangat kecewa padaku. Aku juga akan menerima kalau dia marah padaku" sahut Myungsoo putus asa.
"Percayalah, sahabat yang baik tak akan pernah marah untuk waktu yang lama" ucap Eunji menyemangati Myungsoo.
"Kuharap kau benar" ucap Myungsoo lirih.
Eunji menatap prihatin pada sahabatnya, Myungsoo. Lebih tepatnya pada persahabatan mereka bertiga. Tiba-tiba saja, ekor matanya menangkap seorang yeoja yang tengah memperhatikan mereka.
Ya, Eunji melihat Jiyeon tengah menatap mereka. meski dari jarak yang cukup jauh, Eunji yakin yeoja itu memperhatikannya dan juga Myungsoo. Dan raut wajah itu, entah mengapa menyiratkan sesuatu menurut Eunji. Cemburukah? Molla, Eunji tak tahu pasti.
Menyadari Eunji menyadari kehadirannya, Jiyeon segera beranjak dari tempatnya berdiri dari tadi memperhatikan kedekatan Myungsoo, oppanya, dan juga Eunji.
"L-ah" panggil Eunji.
"Sekarang Minho sudah tau bagaimana perasaanmu pada Jiyeon dan juga hubunganmu yang sebenarnya dengan yeoja yang kau sebut dongsaeng selama ini. Tidakkah kau merasa ini waktu yang tepat untuk menyatakan perasaanmu padanya?" tanya Eunji.
"Mwo? Maksudmu aku harus menyatakan perasaanku pada Jiyeon?" ganti Myungsoo yang bertanya.
"Aish..pabboya...tentu saja pada Jiyeon, memangnya ada yeoja lain yang kau cintai, eoh" seru Eunji seraya menjitak pelan kepala Myungsoo.
"Tapi Eunji-ah, masalahku dengan Minho belum juga beres. Jika aku menyatakan perasaanku pada Jiyeon dan dia menolakku, sungguh aku belum siap menghadapi semuanya dalam waktu yang bersamaan" keluh Myungsoo.
"Kau ini....aishh...kau bahkan belum mencobanya, jadi bagaimana bisa tahu hasil akhirnya" omel Eunji kesal.
Myungsoo masih memasang wajah frustasinya.
"Aku melihatnya baru saja keluar. Jika kau tak segera mengatakannya sekarang maka kau harus benar-benar merelakannya untuk Minho"
"MWO? ANDWAE" seru Myungsoo akhirnya.
"Ppali....aku tak ingin kau menyesal hingga mati karena terus menyimpan sendiri perasaanmu" ucap Eunji melebih-lebihkan agar Myungsoo segera bergerak untuk menyatakan perasaannya.
"Ne ne ne...kau benar-benar cerewet melebihi eommaku Eunji-ah" ujar Myungsoo kemudian segera berlari mengejar Jiyeon.
Eunji hanya bisa tersenyum melihat kepergian Myungsoo dan mendoakan kebahagiaannya.
Myungsoo berlari keluar dari gedung sekolah, mencari keberadaan Jiyeon. Ia melihat ke segala arah berharap menemukan dongsaengnya...ah anhi...lebih tepatnya yeoja yang ia cintai saat ini. dan ia berhasil menemukannya diantara keramaian para hagsaeng yang berhamburan keluar.
"Jiyeonnie-ah" panggil Myungsoo sambil berlari menghampiri yeoja itu.
Jiyeon menghentikan langkahnya begitu mendengar suara seseorang memanggilnya dan ia menoleh kebelakang. Didapatinya Myungsoo tengah berlari ke arahnya.
YOU ARE READING
Lost of Memory (End)
FanfictionLove is my world as if my world collapses when you lost memory of our
Lost of Memory 11
Start from the beginning
