Eunji turut merasakan kepedihan yang dialami Myungsoo. Ia juga merasa bersalah karena ia juga turut mendorong Myungsoo untuk mengakui perasaannya pada Jiyeon yang berakibat kekecewaan bagi Minho.
Eunji ikut berjongkok, mensejajarkan dirinya dengan Myungsoo.
"L-ah...mianhae..." ucap Eunji dengan air mata yang tak mampu ia tahan melihat orang yang disayanginya bersedih. Eunji memeluk Myungsoo yang tengah bersedih dan hal itu disaksikan oleh yeoja yang berdiri tak jauh dari kedua orang tersebut.
'Mengapa aku merasa sedih dan sesakit ini melihatmu bersama Eunji eonnie, oppa? Rasanya begitu sakit melihatmu bersedih sedangkan aku tak bisa melakukan apapun untuk menghiburmu' ucap yeoja itu dalam hati dengan raut wajah sedih luar biasa. Kemudian ia membaca kembali pesan yang masuk ke ponselnya beberapa waktu lalu.
From : Minho Oppa <3
Mianhae, aku tak bisa mengantarmu pulang, chagi.
Kau pulanglah bersama L, ne
Dan sepertinya beberapa hari ke depan, aku tak bisa menemanimu
Jaljjayo Chagi-ah. Saranghae <3
'Minho oppa...mianhae...bolehkah aku mencintainya?' tanya yeoja itu, Jiyeon, dalam hati tanpa terasa pipinya sudah dibasahi oleh air mata. Ia pun kemudian meninggalkan tempat itu dengan perasaan yang campur aduk.
Di tempat berbeda, Minho melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju tempat ia biasa menyendiri. Kenyataan yang ia ketahui membuatnya begitu kecewa. Sahabat yang ia percaya dan hampir tak ada rahasia diantara mereka selama ini ternyata menyimpan rahasia sepenting ini darinya. Seandainya sejak awal ia tahu hubungan diantara mereka bukanlah saudara sedarah, tentu ia akan menahan perasaannya.
Bagi Minho, Myungsoo sudah seperti saudara. Meski di luar mereka tampak bersaing, namun sebenarnya terdapat persahabatan yang hangat diantara keduanya dan juga Eunji. Ketiganya adalah sahabat sejak di junior high school.
Dulu Minho sering di bully oleh teman-temannya ketika di Junior High School, tapi berkat Myungsoo, ia jadi memiliki keberanian untuk melawan mereka semua yang membully-nya. Begitu pun Eunji yang selalu menceriakan hari-hari mereka dengan sikapnya yang super ceria dan agak tomboy. Sejak itu, Minho akan melakukan apapun demi sahabatnya.
Flashback On
Seorang namja kecil tampak babak belur dipukuli oleh beberapa namja lain seusianya. Mereka semua mengelilingi namja kecil tak berdaya itu.
"Berani-beraninya kau melapor pada saem kalau kami membolos, eoh" seru salah seorang namja, marah.
"Karena kalian melakukan kesalahan" jawab namja babak belur tadi tanpa sedikitpun ada ketakutan dari sorot matanya.
"Memangnya kau pikir kau itu siapa berani menantangku, huh? Kau hanya anak seorang jaksa baru. Kau tak tahu jika aku anak seorang pengusaha yang memiliki kekuasaan disini, eoh" ujar namja itu lagi diikuti anggukan teman-temannya yang lain.
"Hanya karena appamu memiliki kekuasaan disini bukan berarti kau pun memiliki kekuasaan yang sama. Kau sama halnya denganku yang tak memiliki kekuasaan disini, semuanya milik orang tua bukan milikmu dari hasil kerja kerasmu. Jika kau ingin aku segan padamu jangan gunakan kemampuan orang tuamu tapi gunakan kemampuanmu sendiri" ujar Minho tanpa rasa takut.
"NEO!!!" teriak namja itumarah hendak memukul Minho lagi tapi belum sempat mengenai wajah Minho, seseorang berteriak memecah ketegangan mereka.
"YAAAA....APA YANG KALIAN LAKUKAN? BERANINYA KALIAN MAIN KEROYOKAN" teriak seseorang yang tiba-tiba saja muncul membuat namja-namja itu melihat ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost of Memory (End)
FanfictionLove is my world as if my world collapses when you lost memory of our
Lost of Memory 11
Mulai dari awal
