"Uljima Yoo Jin-ah, kita masih perlu mencari tahu kebenarannya dulu. Dan jangan pernah beri tahu Jiyeon tentang ini sebelum kita memastikannya. Arasso" ujar Hyun Joong tampak berpikir.
"Keundae bagaimana jika itu benar, oppa? aku tak ingin kehilangan uri Jiyeonnie" rengek Yoo Jin sambil menarik lengan kemeja Hyun Joong.
"Kita tak akan pernah kehilangan uri Jiyeonnie, Yoo Jin-ah. Aku berjanji padamu" ujar Hyun Joong meyakinkan anaenya.
In Car
Di tempat lain, Taeyeon yang dibawa oleh Jungsoo menuju kediaman mereka, mulai sadar dari pingsannya.
"Oppa, nan eodiga?" tanya Taeyeon.
"Kita dalam perjalanan menuju rumah, chagi-ah" jawab Jungsoo lembut.
Taeyeon yang tadinya dalam posisi tertidur di pangkuan Jungsoo langsung bangkit dan duduk menatap Jungsoo.
"Wae chagi-ah?" tanya Jungsoo bingung dengan tingkah anaenya.
"Oppa, kita harus kembali kesana. Uri Jiyeon...ada disana, oppa" pinta Taeyeon sambil menarik lengan kemeja Jungsoo, merengek layaknya anak kecil.
"Mwo? Apa yang kau katakan chagi? Uri Jiyeon?" tanya Jungsoo tampak terkejut.
Taeyeon mengangguk,"Ne oppa"
"Bagaimana bisa uri Jiyeon ada disana, chagi?" tanya Jungsoo lagi.
"Aku melihat yeoja itu lagi, oppa. Di foto yang diperlihatkan Yoo Jin padaku. Mereka mengadopsinya dari panti asuhan, oppa. Dan nama yeoja itu Jiyeon" terang Taeyeon.
Jungsoo terlihat berpikir setelah mendengarkan penuturan Taeyeon.
"Oppa, ppali kita kembali kesana. Aku ingin bertemu uri Jiyeon, oppa" pinta Taeyeon memohon.
Jungsoo menatap sayang pada anaenya dan membelai rambut Taeyeon, "Chagi-ah, bersabarlah. Kita masih harus memastikan apakah Jiyeon yang ada disana adalah uri Jiyeon ataukah orang lain" ujar Jungsoo.
"Aniyo...aku yakin itu uri Jiyeon, oppa. jebal percayalah padaku, oppa" ujar Taeyeon dengan mata berkaca-kaca. Air matanya sudah berada di pelupuk matanya, tinggal menunggu waktu saat ia terjatuh.
"Aku percaya padamu, chagi, keundae kita juga tak bisa gegabah mengakui aegi orang lain sebagai uri Jiyeon. Aku akan menyuruh orang untuk menyelidikinya dulu. Jika memang benar itu uri Jiyeon, kita akan segera menjemputnya, ne" ujar Jungsoo berusaha membujuk dan menenangkan anaenya.
"Yakso?"
"Ne yakso"
"Aku ingin bertemu uri Jiyeon, oppa. Jebal, bawalah ia kembali" ucap Taeyeon menangis di pelukan Jungsoo.
'Aku pun sangat merindukan uri Jiyeon, chagi-ah' ucap Jungsoo dalam hati.
In Shinhwa Art High School
Masih membekas di wajah Myungsoo beberapa luka lebam akibat pukulan Minho. Myungsoo tak perduli dengan tatapan seluruh siswa saat ini, yang ia perdulikan adalah bagaimana ia harus meminta maaf pada Minho dan menjelaskan masalah ini pada sahabat terbaiknya. Namun, sayangnya Myungsoo tak menemukan Minho di kelas dan dimanapun.
Dengan putus asa dia bersandar pada dinding ruang musik yang sepi.
"L-ah, ada apa dengan wajahmu?" tanya Eunji yang baru saja melihat wajah Myungsoo babak belur.
"Minho yang melakukannya?" tanya Eunji lagi dengan suara sepelan mungkin agar tak ada yang mendengarnya.
"Aku bersalah padanya Eunji-ah. Harusnya kukatakan itu sejak awal sehingga ia takkan sekecewa ini padaku" sesal Myungsoo yang tiba-tiba saja merosot dan membenamkan kepalanya diantara kedua tangannya yang bertumpu pada kedua lututnya. Ia menangis.
YOU ARE READING
Lost of Memory (End)
FanfictionLove is my world as if my world collapses when you lost memory of our
Lost of Memory 11
Start from the beginning
