"Mwo? Apa yang baru saja kau katakan? Ini foto dongsaeng L, Jiyeon? Kim Jiyeon?" tanya Minho memastikan bahwa apa yang didengarnya tak salah.
"Aaaah ne kau benar Sanghyun-ah. Pantas saja aku merasa pernah melihat foto yeoja kecil itu entah dimana. Aku baru ingat kalau pernah melihatnya di album foto keluarga L saat kita bermain ke rumahnya beberapa waktu lalu" sahut Yoseob seolah memperkuat pernyataan Sanghyun.
"Minho-ah, kenapa kau memiliki foto ini, eoh? Aku saja meminta pada L saat itu dia tak memperbolehkannya" tanya Yoseob sekaligus protes.
Minho tak menjawab pertanyaan Yoseob, pikirannya berkecamuk.
Tanpa sepatah kata pun, Minho berlari keluar kelas meninggalkan Yoseob dan Sanghyun yang penuh dengan tanda tanya.
Minho berlari mencari keberadaan Jiyeon, sepanjang perjalanan ia seolah diingatkan oleh sesuatu yang selama ini ia ketahui namun ia tutupi dan bersikap seolah tak pernah terjadi apapun. Pertama mengenai pandangan serta perhatian Myungsoo terhadap Jiyeon selama ini. Minho bukannya tak tahu Myungsoo menyimpan perasaan terhadap Jiyeon tapi Minho berpikir itu tak mungkin karena mereka bersaudara dan jika Myungsoo terus menerus memiliki perasaan itu maka itu akan menyakiti Myungsoo dan juga Jiyeon, karena itu Minho menyatakan perasaannya pada Jiyeon agar Myungsoo segera melupakan perasaannya. Kedua, ketika Jiyeon hampir saja tertabrak mobil, ia melihat Jiyeon menggenggam sesuatu yang mirip sebuah kalung, sayangnya saat itu Minho tak melihatnya dengan jelas.
Dan ketika Minho sampai di depan pintu kelas Jiyeon, minho melihat Jiyeon mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Sesuatu yang Minho yakini sebagai kalung yang kemarin digenggam oleh Jiyeon. Jiyeon bermaksud memakaikan kalung itu ke lehernya dan dari jarak itu, Minho dapat melihat kalung tersebut memiliki bandul dengan huruf 'J'.
"Maldo andwae, jadi selama ini Jiyeon dan L..." gumam Minho ditengah keterkejutannya. Menyebut nama Myungsoo, ia teringat jika Myungsoo tengah menunggunya saat ini di rooftop.
Minho mengurungkan niatnya menghampiri Jiyeon dan kemudian bergegas menuju tempat dimana Myungsoo menunggunya.
Kim Family House
Yoo Jin dibuat sibuk ketika Hyun Joong mengatakan kalau rekan bisnisnya akan makan siang di rumah. Sebenarnya bukan masalah untuk Yoo Jin menyiapkan hidangan dalam waktu singkat. Hanya saja ia takut jika mereka tak menyukai masakan yang dibuatnya. Padahal, menurut Hyun Joong dan juga kedua anak mereka, masakan Yoo Jin sangatlah enak. ( ya iyalah dimana-mana masakan ibu emang yang paling enak ) #yang setuju angkat kaki #lhooooo J
Begitu selesai menata makanan di meja maka, bel pintu rumah berbunyi. Yoo Jin segera membukakan pintu untuk suaminya beserta rekan bisnisnya.
"Annyeonghaseyo" sapa Yoo Jin ramah.
"Annyeonghaseyo" sahut kedua tamu tersebut.
"Jungsoo-ssi, Taeyeon-ssi silahkan masuk ke gubuk keluarga kami" ucap Hyun Joong mempersilahkan tamunya untuk masuk.
"Hyun Joong-ssi kau terlalu merendah, bagaimana bisa kau menyebut istana ini sebagai gubuk, eoh" ujar Jungsoo disambut tawa oleh Taeyeon dan juga Yoo Jin.
"Yoo Jin-ah, kenalkan mereka adalah rekan bisnisku, Tn. Park Jungsoo dan anaenya Ny. Park Taeyeon" ucap Hyun Joong mengenalkan kedua tamunya pada Yoo Jin.
"Annyeong, naneun Kim Yoo Jin imnida" ucap Yoo Jin memperkenalkan dirinya.
"Annyeong Yoo Jin-ssi, senang berkenalan denganmu" ucap Jungsoo diikuti senyuman dan anggukan Taeyeon.
ESTÁS LEYENDO
Lost of Memory (End)
FanfictionLove is my world as if my world collapses when you lost memory of our
Lost of Memory 10
Comenzar desde el principio
