"Chagi-ah, gwaenchana? Apa ada yang terluka?" tanya Minho khawatir.
Bukannya menjawab, Jiyeon malah menangis, yang awalnya pelan tapi tiba-tiba begitu keras sehingga Minho memeluk tubuh Jiyeon dan membenamkan kepalanya di dada bidangnya. Aku melihat Minho membiarkan Jiyeon menangis sepuasnya. Sungguh aku ingin menggantikan posisi Minho saat ini tapi tak ada yang bisa kulakukan selain mengamati mereka dari jauh.
'Sebenarnya apa yang kau lakukan Jiyeonnie-ah? Wae kau membahayakan dirimu seperti itu? wae kau selalu membuatku khawatir?' ucapku dalam hati.
Myungsoo POV End
Flashback Off
Usai menumpahkan segala ketakutannya, Jiyeon mulai bisa menguasai dirinya kembali. Minho juga telah melepaskan pelukannya dari Jiyeon. Minho melihat sesuatu yang daritadi digenggam oleh Jiyeon, meski tak melihat jelas tapi Minho yakin itu seperti sebuah kalung.
Jiyeon mencoba untuk berdiri, namun ia terjatuh. Kakinya serasa lemas karena terlalu shock dengan kejadian yang baru saja nmenimpanya.
"Neo gwaenchana?" tanya Minho.
Jiyeon menggeleng pelan.
Akhirnya Minho berjongkok membelakangi Jiyeon, "Naiklah" suruh Minho agar Jiyeon naik ke punggungnya.
"Keundae oppa..."
"Ppali....kau tak mau oppamu marah padaku karena tak menjagamu dengan baik, bukan" ujar Minho dengan sedikit tertawa.
"Geurrae....gomawo Minho oppa" akhirnya Jiyeon mau naik ke punggung Minho.\
"Oppa, apa aku berat?" tanya Jiyeon ketika sudah berada di gendongan Minho.
"Anhi...kau tidak terlalu berat, hanya saja mulai sekarang kau harus mengurangi porsi makanmu ne" ujar Minho sedikit bercanda.
"Yaaa oppa, kau mengejekku eoh" protes Jiyeon seraya memukul pelan pundak Minho.
"Hei jika kau memukulku terus kau bisa jatuh chagi-ah" ujar Minho sambil tertawa.
"Oppa kau menyebalkan" ucap Jiyeon yang tentu saja hanya bercanda.
Minho menggendong Jiyeon hingga ke depan pintu diikuti Myungsoo di belakang mereka berdua. Ketika Ny. Kim membuka pintu dan melihat putrinya berada digendongan Minho tentu saja ia panik.
"Omo Jiyeonnie apa yang terjadi padamu chagi-ah?" tanya Yoo Jin panik sekaligus khawatir.
"Eomma tenanglah, aku tak apa-apa" ucap Jiyeon menenangkan eommanya agar tidak panik.
"L-ah, kenapa kau tak menjaga dongsaengmu dengan baik, eoh" ucap Yoo Jin memarahi Myungsoo yang dianggap tidak menjaga Jiyeon.
"Mianhae eomma" ucap Myungsoo membungkuk kepada eommanya
"Eomma jangan salahkan oppa. Aku saja yang tidak hati-hati" bela Jiyeon.
"Ne ahjumma, ini semua bukan salah L. Seharusnya aku yang minta maaf karena tak menjaga putri ahjumma dengan baik karena aku yang tadi mengajak Jiyeon jalan-jalan" ujar Minho turut membela Myungsoo.
"Mwo?! Apa kalian berkencan?" tanya Yoo Jin.
Jiyeon tersenyum dan mengangguk pelan.
"Ne ahjumma" jawab Minho.
"Aigo uri Jiyeonnie ternyata sudah tumbuh dewasa. Mungkinkah sebentar lagi aku akan kehilangan Jiyeon kecilku ini" ucap Yoo Jin senang dan memeluk Jiyeon.
"Eomma, apa yang kau katakan. Kau takkan pernah kehilanganku karena selamanya aku akan selalu disamping eomma, ne" ucap Jiyeon seraya membalas pelukan Yoo Jin.
YOU ARE READING
Lost of Memory (End)
FanfictionLove is my world as if my world collapses when you lost memory of our
Lost of Memory 10
Start from the beginning
