Tak ingin mendengar jawaban Jiyeon yang menurutnya sudah bisa dipastikan, Myungsoo melanjutkan langkahnya tanpa menoleh sedikit pun. Jiyeon tak langsung menjawab pertanyaan Minho. Ia melihat sosok Myungsoo yang perlahan menjauhinya hingga menghilang dari pandangannya kemudian barulah ia menatap Minho, namja yang baru saja menyatakan perasaannya padanya, namja yang menyita perhatiaannya akhir-akhir ini
Jiyeon mengangguk, "Ne oppa" jawab Jiyeon dengan sedikit senyum terkembang dari bibirnya.
Begitu mendengar jawaban Jiyeon, Minho langsung memeluk yeoja yang kini telah resmi menjadi yeojachingunya itu. Keduanya tampak tersenyum bahagia, namun dibalik senyuman itu keduanya menyembunyikan sesuatu.
'Bukankah ini yang kuinginkan tapi kenapa aku merasa sedih, oppa' batin Jiyeon.
'Mianhae Myungsoo-ah, aku terpaksa melakukan ini' batin Minho.
Naega babo gataseo
Saranghanda haji mothaneungeon amado
Mannam dwiyeh gidarineun apeumeh
Seulpeun nanaldeuri dooryeowoseo ingabwa
Aku seperti orang bodoh
Tak mampu mengucapkan kata cinta
Dan mungkin takut pada rasa sedih dan pedih
Yang akan muncul atas pertemuan kita
Tanpa mereka semua sadari, Myungsoo bersandar dibalik tembok. Ia menengadahkan kepalanya ke atas dan menutup kedua matanya untuk menahan air mata yang hampir saja terjatuh. Hatinya benar-benar telah patah dan itu karena keputusan yang ia pilih sendiri., dimana ia lebih memilih hubungan persaudaraan dibandingkan cintanya.
Seseorang tiba-tiba mengejutkan Myungsoo dengan menepuk pundaknya.
"Neo gwaenchana?" tanya Eunji, orang yang sempat mengejutkan Myungsoo.
"Ne..gwaenchana Eunji-ah. Mian aku harus pergi menemui Han sonsaengnim" jawab Myungsoo bersikap biasa terhadap Eunji, menyembunyikan kesedihan serta kegalauannya.
"Chakkamman L-ah" panggil Eunji menahan langkah Myungsoo yang hendak meninggalkannya.
Eunji kembali menghampiri Myungsoo dan berdiri dihadapan namja itu.
"Bukankah kita sahabat?" tanya Eunji.
"Ne?" Myungsoo agak bingung dengan maksud Eunji.
"Jika kau masih menganggapku sahabat, ceritakan padaku" ucap Eunji.
"Memangnya apa yang harus kuceritakan padamu Eun ji-ah?" tanya Myungsoo pura-pura tak mengerti.
"Apa ini karena Jiyeon dan Minho?" tanya Eunji.
"Mwo?! Memangnya ada apa dengan mereka?" tanya Myungsoo mengelak.
"Kau marah dan sedih melihat mereka bersama? Wae?" tanya Eunji lagi berusaha memancing emosi Myungsoo.
"Yaa untuk apa aku marah dan sedih karena mereka" kesal Myungsoo.
"Kau menyukainya? Jiyeon...kau menyukainya, kan?" tanya Eunji lagi untuk kesekian kalinya.
"Eunji-ah hentikan omong kosongmu. Aku tak mungkin menyukainya, dia dongsaengku" ucap Myungsoo marah.
"Ah..benar aku lupa kalau Jiyeon adalah dongsaengmu. Jadi kau tak mungkin bisa menyukainya bahkan memilikinya, bukan. Lalu apa yang membuatmu sedih dan marah melihat Jiyeon dan Minho bersama, eoh" ucap Eunji.
"Itu sama sekali bukan urusanmu" ucap Myungsoo yang menatap tajam pada Eunji.
"Memang bukan urusanku keundae sebagai seorang sahabat aku hanya ingin mengingatkanmu. Lupakan perasaanmu pada Jiyeon, L-ah. Biarkan Jiyeon bersama dengan Minho. Kalian bersaudara, kau tak mungkin memilikinya karena dia dongsaengmu L-ah." ucap Eunji.
YOU ARE READING
Lost of Memory (End)
FanfictionLove is my world as if my world collapses when you lost memory of our
Lost of Memory 8
Start from the beginning
