"Oppa...aku tau kau sangat menyayangiku sebagai yeodongsaengmu, meskipun sebenarnya kita bukan saudara kandung. Aku benar-benar bersyukur memiliki Appa, Eomma dan juga kau, Oppa. Selamanya aku tak akan pernah melupakan kebaikan kalian, terlebih kau yang selalu menjagaku, oppa" ucap Jiyeon lembut seraya menggenggam tangan Myungsoo dan menatap dalam wajah namja yang ada dihadapannya.


Flashback On

Myungsoo sama sekali tak konsen mengikuti mata pelajaran Lee sonsaengnim. Pikirannya terus tertuju pada adegan dimana Minho dan Jiyeon duduk berdua di salah satu bangku perpustakaan. Ia berpikir seandainya tadi tak ada Eunji yang tiba-tiba menghamoirinya, tentunya ia bisa lebih lama memperhatikan mereka.

Myungsoo melirik sekilas ke arah Eunji dengan tatapan sebal dan tentu saja lebih sebal ke arah Minho yang duduk tak jauh darinya. Tanpa sengaja saat Myungsoo melihat ke arah Eunji, yeoja itu juga balik menatap Myungsoo. Sialnya, mereka tertangkap basah oleh Lee sonsaengnim dan dikira saling berpandangan ditengah jam pelajarannya. Alhasil, Lee sonsaengnim menghukum mereka untuk mengembalikan perlengkapan mengajarnya ke gudang belakang sekolah.

"Aish....sial sekali hari ini. Menyebalkan!" rutuk Myungsoo.

"Sudahlah, terima saja. Lagipula wae kau tadi melihatku, eoh?" tanya Eunji to the point.

"Anhi" elak Myungsoo.

"Aigoo L-ah, kau tak perlu mengelak. Aku tau kau menatapku tadi dengan tatapan kesal. Wae? Apa aku melakukan kesalahan, eoh?" tanya Eunji lagi. Yeoja satu ini memang terlalu to the point dan blak-blakan. Justru sifat inilah yang disukai Myungsoo dari yeoja satu ini dan membuatnya nyaman bersahabat dengannya.

Myungsoo masih saja bungkam, namun Eunji terus saja bertanya.

"Apa karena yeodongsaengmu? Aku melihatnya tadi di perpustakaan bersama Minho. Apa karena itu kau tadi ada disana untuk mengawasinya?" tebak Eunji tepat sasaran.

"M-mwo?! A-anhi...aku hanya kebetulan lewat tadi" elak Myungsoo lagi-lagi.

Eunji tertawa melihat reaksi namja yang ada disampingnya ini.

"W-wae? Apa ada yang lucu, huh?" tanya Myungsoo.

"L-ah kau benar-benar menyayangi Jiyeon ne?" tanya Eunji.

"Tentu saja aku menyayanginya. Dia kan yeodongsaengku" jawab Myungsoo.

"Aku juga memiliki seorang oppa dan kami saling menyayangi" ucap Eunji.

"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan, eoh?" tanya Myungsoo.

"Kau tau, perhatianmu terhadap Jiyeon berbeda dengan oppaku saat memperhatikanku. Caramu memperhatikannya, caramu melihatnya bahkan caramu memperlakukannya" jawab Eunji.

"Eunji-ah bisakah kau to the point, seperti biasanya. Aku benar-benar tak mengerti apa maksudmu" ujar Myungsoo tak sabaran.

"L-ah...seandainya aku tak tahu kalian bersaudara pasti aku berpikir kau itu menyukai Jiyeon" ucap Eunji.

"Mwoya?"

"Caramu melihatnya, memperhatikannya dan memperlakukannya seperti seorang namja yang menyukai seorang yeoja. Saat ada namja lain mendekati Jiyeon, kau pasti merasa kesal dan marah. Bahkan seorang namja cuek dan dingin sepertimu bisa melakukan hal konyol seperti di perpustakaan tadi hanya karena dia, Jiyeon, kan" ucap Eunji menebak.

Kata-kata Eunji seolah membuka pikiran dan hati Myungsoo. Ia jadi berpikir, mungkinkah ia memang menyukai Jiyeon bukan sebagai dongsaeng melainkan seorang yeoja. Namun ia berusaha menyangkalnya, karena biar bagaimanapun juga semua orang disekitarnya menganggap mereka adalah saudara, kakak beradik. Bukankah akan aneh jika hal itu benar terjadi, apa yang akan orang pikirkan tentang mereka.

Lost of Memory (End)Where stories live. Discover now