"Ne eonnie. Annyeong" sapa Jiyeon.
"Kalian berdua saja?" tanya Eunji dengan tatapan menyelidik.
"I—ini tak seperti yang kau fikirkan eonnie. Kami hanya belajar saja. Minho oppa mengajariku pelajaran yang tak kumengerti" jawab Jiyeon gelagapan.
"Jinjja?" tanya Eunji lagi, kali ini ia memfokuskan pandangannya ke arah Minho.
"Apa kau menginginkan jawaban yang lainnya, Eunji-ah?" ujar Minho balik bertanya, tak lupa ia menggunakan senyuman mautnya seolah-olah berkata 'Kau sangat mengganggu'
"Arasso...tenang saja aku takkan mengganggu kalian" ucap Eunji akhirnya seolah paham dengan apa yang dipikirkan Minho.
"Aniyo...kami sama sekali tak merasa terganggu, eonnie" sahut Jiyeon cepat, takut yeoja itu salah paham, meski sebenarnya dia masih ingin berdua saja dengan Minho oppa tercintanya.
"Gwaenchana Jiyeon-ah, aku tau kau yeoja yang baik. Dan aku percaya padamu keundae tidak dengan namja satu ini" ujar Eunji seraya menepuk pelan pundak Minho.
"Aigo Eunji-ah, kau mencurigaiku, eoh?" tanya Minho dengan mimik muka sedih yang dibuat-buat.
Eunji tersenyum penuh arti, "Aku sangat mengerti maksudmu Minho-ah. Justru aku ingin mengingatkanmu jika kau ingin mendekati yeoja cantik ini. Kau harus siap berhadapan dengan bodyguardnya" ujar Eunji.
"Mwo?" Jiyeon sama sekali tak mengerti maksud Eunji, namun sepertinya Minho sangat mengerti yang dimaksudkan oleh Eunji.
"Gomawo atas perhatianmu Eunji-ah" ucap Minho seraya tersenyum.
"Geurrae sebaiknya aku tinggalkan kalian. Masih ada buku yang perlu kucari. Annyeong Minho-ah, Jiyeon-ah" ucap Eunji sebelum kahirnya meninggalkan Minho dan Jiyeon.
"Minho oppa, sebenarnya apa maksud Eunji eonnie?" tanya Jiyeon.
"Tak usah kau fikirkan, kajja kita lanjutkan pelajaran yang masih belum kau mengerti" jawab Minho mengalihkan pembicaraan.
Mau tak mau Jiyeon menurut saja pada kata-kata Minho, namun ia masih sangat penasaran. Sebenarnya Jiyeon bukannya tak mengerti pelajaran matematika, bahkan bisa dibilang ia sangat jago untuk mata pelajaran satu itu, namun karena keinginannya agar lebih dekat dengan namja yang diam-diam disukainya, membuatnya berpura-pura bodoh.
"Oppa, Eunji eonnie orang yang bagaimana?" tanya Jiyeon tiba-tiba.
"Mwo? Wae?" tanya Minho.
"Mmm aku hanya ingin tahu saja seperti apa yeoja yang dekat dengan L-oppa" jawab Jiyeon sedikit berbohong.
"Eunji adalah sahabatku dan juga oppamu, L, sejak kami duduk di bangku junior High School. Dia yeoja yang riang dan sama sekali tak bisa diam karena itu dia mudah sekali akrab dengan orang lain" terang Minho.
"Lalu, apakah Eunji eonnie sudah memiliki namjachingu?" tanya Jiyeon lagi.
"Setahuku ia belum memiliki namjachingu. Wae?" tanya Minho heran.
"Aniyo...aku hanya bertanya saja" jawab Jiyeon segera mengalihkan perhatiannya pada buku yang ia pelajari bersama Minho.
Baru juga beberapa menit mereka membahas soal-soal yang tak Jiyeon mengerti, yeoja ini kembali bertanya.
"Minho oppa, kau sangat dekat dengan L-oppa bukan. Menurutmu adakah yeoja yang disukai oleh oppaku?" tanya Jiyeon.
Minho tak langsung menjawab pertanyaan Jiyeon melainkan memperhatikan wajah yeoja itu dengan seksama.
"Minho oppa, wae? Apa ada sesuatu yang aneh di wajahku?" tanya Jiyeon dengan wajah bingung.
"Anhi...aku hanya sedikit heran. Bukankah kalian berdua sangat dekat, kenapa kau tak menanyakannya sendiri pada oppamu" ujar Minho.
YOU ARE READING
Lost of Memory (End)
FanfictionLove is my world as if my world collapses when you lost memory of our
Lost of Memory 6
Start from the beginning
