Bo Young yang melihat Jiyeon menggigil dan wajahnya terlihat pucat tentu saja tak percaya begitu saja. Dia segera mengecek suhu tubuh Jiyeon dengan memegang kening yeoja yang sudah ia anggap dongsaengnya sendiri.

“Ommooo…Yeonnie-ah kau demam. Pantas saja kau menggigil seperti ini. Tunggu sebentar akan aku panggilkan Ham Ahjumma ne”ujar Bo Young kemudian segera berlari keluar kamar mencari salah satu pengasuh, Ham Ahjumma.

Tak lama kemudian Bo Young datang bersama Ham Ahjumma yang membawa kotak P3K serta perlengkapan untuk mengompres. Dengan penuh kesabaran Jung Ahjumma merawat serta menjaga Jiyeon.

“Ahjumma, mianhae….aku sudah membuat Ahjumma khawatir” ucap Jiyeon sambil menangis.

“Gwaenchana Yeonnie-ah, kau dan semua anak yang ada di panti ini sudah seperti anak-anak Ahjumma sendiri. Karena itu, Ahjumma tak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada kalian” ucap Ham Ahjumma seraya membelai kepala Jiyeon.

“Gomapta Ahjumma, meskipun aku tak tau mengapa orangtuaku meninggalkanku di tempat ini, tapi aku sungguh beruntung memiliki Ahjumma-Ahjumma dan chingudeul yang ada disini” ucap Jiyeon lalu memeluk tubuh pengasuhnya itu.

“Anak pintar…sekarang kau istirahatlah semoga besok pagi kau sudah kembali sehat, karena besok panti kita akan kedatangan seorang tamu” ucap Ham Ahjumma.

“Nugu?”

“Kau akan tahu besok, Chagi”

“Ne Ahjumma”

Jiyeon segera memejamkan matanya. Ham Ajhumma masih duduk disamping ranjangnya dan sesekali mengecek suhu tubuhnya serta mengompresnya.

“Tidurlah yang nyenyak dan cepatlah sembuh, chagi. Besok mungkin akan jadi hari yang besar untukmu” ucap Ham Ahjumma lirih.

Keesokan paginya, Ham Ahjumma kembali memeriksa suhu tubuh Jiyeon kembali dan akhirnya suhu tubuh yeoja kecil itu sudah normal kembali.

“Syukurlah demamnya sudah turun” ucap Ham Ahjumma pelan.

“Bo Young-ah tolong jaga Jiyeon dulu ne, kalau dia sudah bangun, kalian segeralah ke ruang utama. Ahjumma masih ada keperluan menyiapkan hidangan untuk tamu yang akan datang nanti” pinta Ham Ajhumma ke Bo Young, teman sekamar Jiyeon.

“Ne Ahjumma”

Tak berapa lama setelah Ham Ajhumma meninggalkan kamar Jiyeon dan Bo Young, Jiyeon membuka matanya.

“Eonnie….Ham Ajhumma eodiga?” tanya Jiyeon.

“Ham Ajhumma sedang mempersiapkan sesuatu di dapur Yeonnie-ah. Jika kau sudah merasa lebih baik, Ham Ajhumma meminta kita untuk segera berkumpul di ruang utama” jawab Bo Young lembut.

“Memangnya ada apa eonnie?” tanya Jiyeon lagi.

“Molla-yo, sepertinya akan ada tamu yang datang” jawab Bo Young.

“Ah…ye, Ahjumma juga sempat mengatakannya padaku semalam. Mungkin itu sebabnya kemarin Ham Ajhumma memintaku ke tempat Kang Ahjusshi untuk memberikan catatan dan juga uang untuk berbelanja sepertinya” ucap Jiyeon sambil menebak-nebak.

“Geurrae, kalau begitu kau segeralah mandi lalu kita ikut berkumpul bersama chingu-chingu yang lain” suruh Bo Young pada Jiyeon yang sudah ia anggap sebagai dongsaengnya.

Tanpa menunggu lama, Jiyeon turun dari ranjangnya lalu segera menuju kamar mandi. Sepuluh menit kemudian dua yeoja kecil itu pun telah bersiap untuk berkumpul bersama chingu-chingu mereka di aula doa.

Sesampainya mereka di ruang utama, sudah ada banyak anak yang berkumpul disana. Seorang yeoja tampak berlari menghampiri Jiyeon.

“Yeonnie-ah, gwaenchana-yo? Kudengar dari Bo Young eonnie, semalam kau demam” tanya Hyeri, salah satu chingu Jiyeon di panti.

Lost of Memory (End)Where stories live. Discover now