Maka dari itu ia dan anak-anaknya yang lain sepakat memutuskan agar si bungsu benar-benar berhenti dari kegiatan sekolah.

Ia juga sudah menduga akan mendapat penolakan dari sang anak, diam-diam ia merutuki dirinya sendiri selain wajah tampan yang ia wariskan pada sang anak ternyata sifat keras kepala juga ikut menurun pada Abigaeil.

" Adek..." ujar andhika lembut

" No pokok na ndak mau berhenti sekolah! "

" Nda mau~ nda mau.." Abigaeil mengeleng ribut menatap memohon pada sang papa.

Ia masih punya banyak impian, ia masih punya banyak hal yang ingin dilakukan.
lebih dari itu ia hanya ingin tumbuh selayaknya remaja di luar sana,dan menurutnya dengan dirinya tetap bersekolah. Ia bisa mendapatkan semuanya pengalaman yang bagus, membuat kenangan indah dimasa sekolahnya terus ikut kelas musik memainkan piano dihadapan semua orang membuat orang-orang berdecak kagum akan hasil kerjanya dan tak jarang mendapat pujian, mendapatkan prestasi yang bagus hingga orang-orang tidak akan meremehkan dirinya dan ia bisa bangga menunjukkan dirinya sebagai bungsu dari keluarga terpandang seperti WISHNUTAMA.

Dan dia tidak bisa meninggalkan sahabat satu-satunya miliknya, Fathar sendirian di sekolah itu.

Ia pernah berjanji pada Titan tinggi itu akan menemani hingga lulus nanti...!

Hanya sebuah janji dan Abigaeil akan berusaha menepatinya sampai ia benar-benar tidak bisa lagi... Sampai ia benar-benar tidak mampu lagi dan berhenti berjuang.

Maka ia akan pergi tanpa menyesali apapun sebab menikmati indahnya dunia

Abigaeil tahu ia memiliki kekurangan yang akan mungkin merepotkan orang-orang disekitarnya. Akan tetapi itu bukan satu alasan untuk membuatnya berhenti bermimpi kan?

Tapi bolehkah, ia juga hidup normal?
ia hanya menikmati hari-harinya tanpa harus dibedakan.

Meskipun dari awal ia bersekolah hari-harinya dipenuhi dengan ketidakadilan, tapi semuanya sudah membaik bukan?

Ia sudah merasa senang dan nyaman dengan sekolah nya, ia menikmati hari-harinya sungguh hanya disekolah ia bisa benar-benar melakukan apa yang ia inginkan meskipun terkadang tidak lepas dari pantauan abang-abang nya. Tapi abigaeil menikmatinya ia merasa senang menjalani hari-harinya sebagai pelajar.

Ia ingat betapa senangnya mama-nya dahulu ketika tahu abigaeil mendapatkan beasiswa untuk menjadi salah satu pelajar di DARMA UTAMA, sekolah elit yang sangat terkenal.

Abigaeil selalu mengingat bagaimana semangat nya sang Mama menyiapkan bekal untuknya di pagi hari, mengantar dan menjemputnya setiap hari tanpa ada kata lelah.

Ia masih mengingat bagaimana senyuman dan pekikan senang sang Mama kala ia mampu membawa satu tropi sebagai juara kelas kala itu.

Betapa Mama-nya berjuang memastikan dirinya tidak pernah kekurangan apapun selama bersekolah di sekolah elit itu, tidak akan cukup dengan apa yang diusahakan Abigaeil sejauh ini. menurutnya apa yang ia raih sekarang ini, terlepas dari titel juara kelas, murid unggulan dan segala macam prestasinya yang ia dapatkan belum cukup membayar perjuangan sang Mama
Dan masih ingin membanggakan sang mama dan keluarga nya dengan melakukan yang terbaik..

Abigaeil masih berhutang satu janji yang sangat ingin ia penuhi pada mama-nya.

Memainkan lagu kesukaan sang Mama di depan semua orang

Tahu Beethoven? Pianist terkenal sepanjang masa itu.

Mamanya adalah penggemar berat lagu-lagu ciptaannya, dan mama-nya punya satu lagu karya Beethoven yang sangat disukainya.

ABIGAEILWhere stories live. Discover now