𝕭𝖔𝖓𝖚𝖘 𝕮𝖍𝖆𝖕𝖙𝖊𝖗

2.7K 304 104
                                    

.

.

.

Melamar?

.

.

.

Setahun berlalu setelah peperangan besar melawan Muzan. Demon Slayer Corps secara resmi dibubarkan oleh Oyakata-sama. Para Hashira yang juga dulunya menjabat juga sudah pensiun dan mendapatkan banyak sekali hadiah dari Oyakata-sama karena kontribusi mereka yang sangat besar.

Siang hari di kediaman bulan, (Y/n) duduk bersantai sambil memakan coklat yang dibawa Zenitsu padanya.

"Apa kau tidak takut gigimu, (Y/n)?" Tanya Jigoro menghampiri.

"Tidak. Yang penting rajin sikat gigi saja." Jawab (Y/n) membuat Jigoro sweatdrop. "Hah.. harusnya Zenitsu tidak membawa coklat ini padamu."

Jigoro dan (Y/n) kini tinggal di kediaman bulan atas pemaksaan (Y/n) tentunya. Gin dan Eiji juga menetap walaupun dipaksa oleh (Y/n) untuk tidak melayaninya lagi.

Mereka berdua duduk menikmati semilir angin lembut ditambah dengan pemandangan pohon wisteria di halaman. "Setelah ini apa yang mau kau lakukan?" Tanya Jigoro membuka percakapan.

(Y/n) merenung. Entahlah, tidak pernah terpikirkan olehnya sebelumnya. Ia hanya fokus untuk membunuh Muzan dan Kokushibo untuk membalas dendam.

"Entahlah kakek. Tapi untuk sementara, aku hanya ingin bersantai sebentar. Rasanya lelah hanya untuk sekedar bangun dan menjalani hari." Jawab (Y/n) sambil memasukkan coklat ke mulutnya.

Jigoro menghela nafas. (Y/n) memang membutuhkan waktu istirahat. Walau sudah tidak lagi menjadi anggota pemburu iblis, tapi mereka masih memburu iblis yang tersisa.

"Kalau sudah selesai sikat gigimu dan pergilah untuk makan siang." Seperti mengurus anak kecil saja. Batin Jigoro dan beranjak masuk.

(Y/n) masih santai dengan coklatnya. "Hmm bagaimana kabar Emiko sekarang?"

Untuk Emiko, yah anak itu malah berpetualang. (Y/n) tidak bisa melarangnya. Lagipula Emiko sudah bisa menjaga dirinya sendiri.

"(Y/n)!! Kemarilah! Kau belum makan dari pagi!" Teriak Jigoro dari dalam. (Y/n) memasang raut wajah kesal namun akhirnya masuk daripada Jigoro melarangnya memakan cokelat.

.

.

Di kediaman Rengoku, terlihat Shinjuro dan Kyoujuro yang sedang meminum teh bersama. Suasana hening ditambah denda semilir angin membawa rasa kantuk menyerang.

"Apa yang akan kamu lakukan sekarang?" Tanya Shinjuro membuka percakapan.

"Aku.. tidak tahu.." balas Kyoujuro lanjut.

Shinjuro menghela nafas. "Lalu bagaimana dengan tanah yang diberikan oleh Oyakata-sama?"

"Warga desa membeli tanah itu. Lagipula Chichiue, tanah warisan milik kita juga belum kita gunakan." Jawab Kyoujuro.

Shinjuro mengangguk. "Kau benar."

Mereka kembali ke dalam keheningan.

"Chichiue. Aku ingin melamar seseorang."

Uhuk!!

Hampir saja Shinjuro menyemburkan tehnya karena kaget. Ia segera membersihkan mulutnya dan menatap putra sulungnya tersebut tajam. "Siapa yang ingin kau lamar?"

【𝐄𝐍𝐃】 𝐓𝐬𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐨 𝐇𝐚𝐬𝐡𝐢𝐫𝐚 [𝐊𝐧𝐘 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]Where stories live. Discover now