51 - {𝐂𝐨𝐧𝐭𝐫𝐨𝐥 𝐲𝐨𝐮𝐫𝐬𝐞𝐥𝐟}

2K 316 91
                                    

"A-apa..?" Beo Kiriya tidak percaya. Mereka semua yang berada di sana juga terkejut.

"B-bagaimana bisa hal itu terjadi?!" Tanya Kiriya kini panik.

"Mendengar informasi yang disampaikan, bisa disimpulkan bahwa Muzan memberikan setengah kesadarannya pada (Y/n) yang memang lemah saat itu." Ujar Shinjuro memahami situasi yang terjadi.

Kiriya yang mendengar itu mengangguk mengerti. "Perintah terakhir. Kita akan berusaha menyadarkan (Y/n) kembali. Jika tidak berhasil... Dengan terpaksa, kita harus membunuhnya."

...

"(Y/n).. apa?" Tanya Jigoro tak percaya. Tangannya menggenggam erat gelang pemberian (Y/n). "Kendalikan dirimu, (Y/n). Jangan biarkan ambisi Muzan menguasai dirimu."

Oyakata-sama juga terkejut. Dia terlihat sangat khawatir. "Apa perintah Kiriya pada mereka di medan perang?"

"Kwak! Mereka akan berusaha menyadarkan kembali (Y/n)! Jika tidak berhasil, dengan terpaksa mereka harus membunuhnya Kwak!!" Pekik Nao.

Oyakata-sama terdiam sejenak sebelum akhirnya tersenyum teduh. "Hanya satu yang bisa kita lakukan yaitu.. percaya padanya."

.

.

Para Hashira dan pemburu iblis yang mendengar itu terdiam. Terlihat di depan sana, (Y/n) dalam bentuk iblisnya yang hanya berdiam diri menatap kosong.

Mereka mengepalkan tangannya erat berusaha agar emosinya tidak meledak. Muzan benar-benar membuat mereka bimbang. Di satu sisi, mereka tidak ingin menyakiti (Y/n). Namun disisi yang lain, mereka harus menghentikan (Y/n) sebelum semuanya memburuk.

Pada saat seorang kakushi bergerak, di saat itulah kepalanya sudah terpisah dari tubuhnya. Mereka semua melotot kaget dengan kecepatan mengerikan (Y/n) saat ini.

"Jangan ada yang... Bergerak.." Ucap Kyoujuro pelan berusaha tidak membuat pergerakan sedikitpun.

(Y/n) mulai mengeluarkan Nichirin miliknya. Matanya menatap tajam sekaligus lapar pada mereka.

"... Kita tidak punya pilihan." Ujar Sanemi menggenggam erat katananya.

"Kita belum mencoba salah satu pilihan. Jangan sembarang mengambil kesimpulan." Sahut Giyuu.

Dalam sekejap mata, Muichiro langsung menangkis serangan sulur daging milik (Y/n) yang tiba-tiba menyerangnya. Para Hashira langsung bersama-sama menyerang (Y/n) berusaha untuk menyadarkannya.

"Kalian berlima! Tetap disini dan jangan masuk untuk bertarung!" Perintah Obanai sambil menatap tajam Tanjiro, Zenitsu, Inosuke, Kanao dan Emiko.

Mitsuri dan Shinobu menatap pertarungan disana khawatir. Ditambah dengan luka-luka parah yang mereka dapatkan membuat kemungkinan menang mereka akan sangat sedikit. Dan jika itu terjadi, maka mau tidak mau, (Y/n).. harus dibunuh.

Trang!!

"(Y/n) sadar!" Pekik Kyoujuro sembari melompat mundur.

Dengan santai, (Y/n) menghindar dan memukul Kyoujuro hingga terpental. Sanemi yang melihat itu geram dan melesat tepat di depan (Y/n).

"Sialan kau gadis datar! Lemah!" Sanemi mengayunkan katananya beberapa kali namun tidak mengenai (Y/n) sama sekali. Giyuu melesat ke belakang (Y/n) berusaha memenggalnya, namun (Y/n) segera menunduk dan menendang jatuh Sanemi dan melemparkan Giyuu.

Obanai dan Muichiro melesat ke depan dan berusaha melukai (Y/n) dengan katana mereka yang sudah berubah warna.

Kekkijutsu..
Gelombang udara.

【𝐄𝐍𝐃】 𝐓𝐬𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐨 𝐇𝐚𝐬𝐡𝐢𝐫𝐚 [𝐊𝐧𝐘 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]Kde žijí příběhy. Začni objevovat