27 - {𝐁𝐞𝐚𝐮𝐭𝐢𝐟𝐮𝐥 𝐝𝐫𝐞𝐚𝐦𝐬 𝐚𝐧𝐝 𝐦𝐞𝐦𝐨𝐫𝐢𝐞𝐬}

3.1K 489 96
                                    

"Dimana.. ini?"

(Y/n) membuka matanya dan melihat sekitarnya, terlihat pohon-pohon rindang dan jalan setapak menuju kaki gunung. Matanya membelalak, dia sangat kenal dengan jalan yang baru saja ia lihat.

Dengan cepat, (Y/n) berlari ke arah kaki gunung berada. Nampak rumah sederhana namun terlihat nyaman. Dirinya terdiam melihat sang ibu yang sedang duduk.

"Are, (Y/n)? Kenapa diam seperti itu? Ayo kemari, ibu sedang membuat kue, lo."

Air mata jatuh dari pelupuk matanya. Tanpa berlama-lama, (Y/n) langsung berlari memeluk sang ibu sambil menangis.

"Kaa-san.."

"Ada apa (Y/n)? Kenapa kau menangis?" Tanya sang ibu khawatir. (Y/n) hanya menggeleng sembari memeluk sang ibu.

"Ie.. daijōbu, Kaa-san... Bolehkah aku meminta kuenya?" Tanya (Y/n) sambil mendongakkan kepalanya menatap sang ibu yang tertawa anggun. "Mochiron, ada kakakmu juga didalam." Kedua anak dan ibu itu akhirnya masuk ke dalam sambil bergandengan tangan.

"Astaga (Y/n), dari mana saja kau? Kakak mencarimu dari tadi." Ucap sang kakak yang langsung memeriksa bagian tubuh (Y/n) yang terluka.

"Nee-san, Watashi wa genki. Tadi aku hanya ke hutan untuk berjalan-jalan. Jangan khawatir, aku ini pintar." Ujar (Y/n) sombong membuat Haruka memutar bola matanya malas dan mencubit pipi sang adik.

"Pintar huh? Jika kakak ingat, kau saat itu salah menghitung apel dan tomat dan membuat Tou-san dan Kaa-san terpaksa kembali ke desa untuk membelinya kembali."

"Aduh Nee-san, ittai. Hueeee... Kaa-san Tasukete~" Rengek (Y/n) pada sang ibu dengan mata berkaca-kaca membuat mereka berdua gemas.

"Uh.. kau sangat imut! Jika kau ingin menikah, laki-laki yang ingin menikahimu harus melewati ujian dariku dulu!!" Pekik Haruka sambil memeluk erat (Y/n). Yang dipeluk sedang berusaha melepaskan diri.

"Nee-san!! Sesak tau!"

"Haru, lepaskan adikmu. Dia tidak bisa bernafas." Tegur sang ibu tegas namun lembut. Yang ditegur hanya cengar-cengir tidak jelas.

"Kaa-san, mana kueku?"

"Oh astaga! Maaf sayang. Ini kuemu. Jangan langsung--"

HAP!

"Dimakan semuanya..."

Tanpa mendengar habis perkataan sang ibu, (Y/n) langsung memakan bulat-bulat kue tersebut membuat Haruka melongo sedangkan sang ibu hanya menggelengkan kepalanya pelan.

*
DI DUNIA NYATA

Mimpi yang dilihat oleh (Y/n) ternyata adalah ilusi yang dibuat oleh iblis bulan bawah 1, Enmu.

Setelah mereka semuanya tertidur. Enmu menyuruh anak kelima anak yang sudah ia pilih untuk masuk ke dalam mimpi mereka dan menghancurkan inti jiwa mereka masing-masing.

"Mati ketika bermimpi adalah sebuah berkat, bukan? Tidak peduli seberapa kuat pemburu iblis. Asal usul kekuatan mereka adalah hati, jiwa mereka!"

"Terlelap. Terlelap di dalam mimpi.."

KEMBALI KE MIMPI
*

"Tou-san!!" Pekik (Y/n) sambil berlari memeluk sang ayah.

"Hahaha! Kau seperti biasa, selalu bersemangat!"

Mereka berempat akhirnya mengobrol ringan dan sesekali tertawa membuat siapapun yang melihatnya pasti merasakan apa yang dirasakan oleh mereka berempat.

【𝐄𝐍𝐃】 𝐓𝐬𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐨 𝐇𝐚𝐬𝐡𝐢𝐫𝐚 [𝐊𝐧𝐘 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]Where stories live. Discover now