Nyari perkara

1.8K 418 57
                                    

Hai! Watashi kembali!

Ada yang kangen?

*****

Brak

Iwaizumi menoleh kaget pada (Name) yang tiba-tiba menjatuhkan kepalanya ke meja. Ia mengerutkan keningnya--memandang gadis itu dengan heran.

"Kau ... Baik-baik saja?" tanyanya.

(Name) mendongak--menatap Iwaizumi dengan wajah lesunya. Ia manggut-manggut kemudian kembali merebahkan kembali kepalanya. Saat ini (Name) lagi dalam fase 4L. Lemah, letih, lesu, loyo. Soalnya dia lagi red day-- yang membuatnya males ngapa-ngapain dan mood swing.

"Sepertinya kau tampak lelah (Name)." Alisa ikut mengomentari.

"Pelajarannya terlalu susah, kah?" tanya Hinata.

"Pelajarannya yang susah atau kau yang..." Lev langsung mingkem begitu (Name) memelototi nya. Ia tau apa yang mau dibicarakan oleh tiang Quidditch itu.

"Makanlah, supaya kau bisa kembali segar." Ushijima menyodorkan puding ke arah (Name).

(Name) menatap puding itu sekilas, kemudian kembali membenturkan kepalanya ke meja. Membuat yang lain tersentak. Setelah itu ia menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan nya keras-keras hingga kripik-kripik serta kancut dan sempak pada berterbangan--bercanda.

"OKE, AKU HARUS MENGISI ENERGI KUU!! SUPAYA SEMANGAT MENJALANI HARI-HARI YANG BRUTAL INI!" Teriak (Name) menggebu. "SERBU MAKAN YANG BANYAK!!"

(Name) mengambil paha ayam serta sosis lalu memakannya dengan lahap. Ia juga mengambil beberapa cemilan.

"Hmm ini lebih baik." gumam (Name).

"Pelan-pelan saja, nanti kau tersedak." Iwaizumi mengingatkan (Name) yang makan seperti orang kerasukan reog.

"Twenwang sawja iwtu twidwak awkwan twerjwadi." ucap (Name) tidak jelas.

"Telan dulu sebelum bicara." ingat Iwaizumi. (Name) manggut-manggut.

Setelah menghabiskan makanannya, gadis itu menegak jus labu yang tersedia. Lalu melirik Iwaizumi yang tangannya masih di perban. Ia mengernyit.

"Ngomong-ngomong kau bisa makan dengan tangan seperti itu?" tanya (Name).

Iwaizumi menoleh, lalu mengangkat lengannya, "Ini sudah tidak apa-apa." katanya sambil lanjut makan.

"Mau aku suapi?" tawar (Name) tiba-tiba.

Iwaizumi menoleh cepat, cukup terkejut. Namun segera menetralkan ekspresi nya kala melihat raut polos bak tidak ada dosa milik (Name) yang dengan santainya mengatakan itu.

"Tidak perlu." tolak Iwaizumi.

(Name) manggut-manggut. Kemudian netranya beralih pada Hinata yang agak kesulitan memotong.

"Pfft... Hinata, kau butuh bantuan?" tanya (Name) berniat menawarkan untuk menyuapi nya lagi.

"Tidak, terima kasih. Tanganku masih bisa digerakkan." tolak Hinata sembari memamerkan cengiran nya.

"Baiklah." (Name) manggut-manggut.

Ia butuh hiburan. Siapapun yang bisa dijahili atau di jadikan bahan gabut. Netranya tanpa sengaja memandang Bokuto yang lagi cemberut karena tidak bisa makan menggunakan tangan kirinya. Ia sangat kesulitan memotong dan menancapkan garpu ke sosis. Hingga sosis itu beberapa kali melejit.

"Hngh.." Bokuto menggeram. Keningnya mengerut dan bibirnya manyun seperti anak yang tidak di belikan balon oleh orang tuanya. Ia juga memandang kemusuhan dengan sosis itu.

Haikyuu Hogwarts x (Reader)Where stories live. Discover now