Fisik sembuh, otak masih eror

2.2K 417 40
                                    

Setelah mendekam selama berabad-abad–ralat, semalaman di hospital wings, membuat (name) menyadari kalau dia itu adalah manusia. Yak, benar. Selama ini (name) tidak menyadari kalau dirinya manusia karena ia jarang sakit. Gak tau ini gak jelas, tapi ini hanya pemikiran random dari seorang gadis SMA seusianya.

"Akhirnya terbebas dari menara yang dihuni oleh nenek lampir.!" jerit (name) senang.

"Siapa yang kau sebut nenek lampir?" Saeko memandang (name) galak.

Gadis itu menyengir, "Tapir. Bukan nenek lampir. Madam salah denger kali." kata (name) ngeles.

Saeko memutar bola matanya malas. Sungguh sial dirinya mendapat pasien tak ada adab macam gadis di depannya ini. Minum obat tidak mau, ada aja alasannya.

"Aku balik ke asrama dulu ya, madam. Terima kasih untuk malam yang sangat menyiksa." ucap (name) sembari menyatukan kedua tangannya lalu membungkuk.

"Semoga kau gak balik lagi, bocah gak ada adab." balas Saeko.

(Name) menyengir, "Sama-sama." Lalu keluar dari hospital wings.

****

"Hmmm akhirnya aku bisa menghirup udara bebas!" kata (name) senang sembari menarik napas dalam-dalam. Ia tengah berjalan menuju great hall sekrang.

"Tunggu, saya mencium aroma-aroma kegoblokan yang sangat kuat." gumam (name) sembari mengusap-usap hidungnya.

"(Name)!!!!"

(Name) menoleh dan mendapati si jabrik rolling thunder dan si pirang buaya tengah menghampiri nya. Ia cemberut, "Pantesan."

"(Name), Kau sudah sembuh?" tanya Noya.

"Kau terlihat baik, (name)!" kata Atsumu.

"Menurut ngana?!" balas (name) ngegas. Oh ayolah, (name) baru keluar dari hospital wings dan dia butuh udara segar. Tapi kedatangan mereka berdua sudah mencemari udara di pagi hari yang indah ini.

"Oh udah sembuh. Mukanya keliatan songong, dah gak pucet lagi." ucap Atsumu dengan watados-nya.

"Dia juga menjawab dengan benar." tambah Noya.

"EMANGNYA MUKA AKU PENENTU AKU SEHAT APA ENGGAK?!" (Name) ngegas.

"Iya. Kalo muka kau pucet kayak pantat kuali, berarti kau sakit. kalau muka kau songong macam Dementor, berarti kau sehat." jelas Atsumu, Noya manggut-manggut setuju kayak boneka Mampang.

"Ku tampol sini congor mu!" seru (name) berancang-ancang ingin menampol mulut Atsumu yang tak ada saringannya itu.

"Tuh kan, galak." ucap Noya.

(Name) memutar matanya malas, kemudian melanjutkan langkahnya menuju great hall. Atsumu dan Noya mengekor bak anak ayam.

Gadis itu melirik sinis, kemudian ia mencibir dengan seringai jahil yang terpatri di bibirnya, "Sekarang aku jadi percaya dengan kata-kata yang mengatakan kalau orang bodoh tidak pernah sakit."

"Maksudmu?" tanya Atsumu bingung.

"Kita tidur diluar bertiga dan hanya aku yang sakit. " jawab (name) sembari menunjuk dirinya, "Lihat? Orang bodoh tidak pernah sakit." lanjut (name) seraya melirik ke arah Noya dan Atsumu.

Kedua lelaki itu terdiam sebentar, lalu baru menyadari sedetik kemudian.

"APA MAKSUDMU (NAME)?!" teriak Atsumu.

"KAU MENGATAI KAMI BODOH?!" tambah Noya ngegas.

(Name) mengangkat kedua bahunya acuh, "Baguslah kalau kalian sadar sendiri."

Haikyuu Hogwarts x (Reader)Where stories live. Discover now