Si otak setan

2.1K 445 70
                                    


Sebelumnya makasih buat kalian yg udah ngerespon🤍🤍

Ayo komen lagi!

Sorry for typo, and happy reading!🤍

****

"Hahhh..." (Name) menghela napas sembari menyusun buku-buku yang tadi dia bawa ke perpustakaan. Dengan gerakan malas, gadis barbar itu menyusun buku satu-persatu.

"Sejarah sihir," Gumam (name) lalu melongok ke rak atas, ia kemudian menjulurkan tangannya untuk meletakkan buku itu di atas. Sayangnya, karena rak nya yang begitu tinggi (bukan karena badan (name) yang pendek), membuat nya terpaksa sedikit berjinjit.

Kenapa kalian tidak bertanya untuk memakai sihir saja? Jawabannya karena tongkat (name) disita sama prof ukai sampai ia selesai menyusun semua buku-buku itu. Tongkat Noya, Tanaka, dan Oikawa juga sama disita. Jadi mereka melakukan detensi membersihkan halaman sekolah yang luas nya nauudzubillah itu tanpa menggunakan sihir. Mampus, mampus dah luh.

"Sedikit lagi," Ucap (name) seraya mendorong buku sejarah sihir ke rak atas sembari berjinjit.

"Loh?" keningnya mengerut saat sebuah tangan membantu nya meletakkan buku tersebut. (Name) lantas memutar badan.

"Pendek." ejek si pemilik tangan.

Wajah (name) berubah keruh. Ia menatap sebal ke pemuda berambut ash-blonde itu. Sudah lama tidak kelihatan, sekalinya muncul malah ngatain, hmmm minta di kepret.

"Aku tidak akan berterimakasih karena kau telah mengejekku" (name) berujar dengan raut wajah sebal.

Semi terkekeh kecil," tidak masalah. Aku kan orang yang baik, tidak mengharapkan terimakasih." katanya, "Lagipula aku tidak bisa diam saja melihat gadis pendek yang begitu kesusahan saat menaruh sebuah buku." lanjut Semi, menekankan kata pendek.

"Mulutmu minta di gelandang aparat," Kata (name) sebal.

Lagi-lagi Semi terkekeh kecil, ia menatap tumpukan buku yang berada di sebelah (name), "Detensi?"

(Name) mengangguk lemas, "Ini karena aku membantu si Oinkawa itu. Tapi ada bagusnya jga sih aku bisa bolos pelajaran hari ini. Mumet soalnya."

"Pasti kau juga begitu di sekolah lama mu," Semi mencibir.

(Name) menjentikkan jarinya, "Tepat sekali! Sayangnya, aku ini murid pertukaran, kalau bolos kan tidak etis, nanti bisa merusak image ku." kata (name), padahal dia sendiri sering melakukan hal yang memalukan, kenapa masih peduli dengan image nya?

"Detensi ini cukup membosankan, tapi aku lebih malas untuk menghadiri kelas sejarah sihir." lanjut (name) sambil kembali menata buku-buku nya.

"Kau diberi detensi soal amortentia itu?" tanya Semi, (name) mengangguk, "Kok tahu?"

"Beritanya sudah tersebar ke seluruh Hogwarts sejak Ushijima selalu mengikuti Oikawa dari pagi," jawab Semi, "Saat kelas transfigurasi dengan Slytherin tadi pagi, Ushijima nyasar ke sana."

"Pfttt... Aku tidak bisa membayangkan ekspresi Professor saat melihat ada murid yang nyasar ke dalam kelas lain." ucap (name) menahan tawanya.

"Professor agak shock dan mengusir Ushijima, beruntung iwaizumi datang tepat waktu." ucap Semi. Ia membayangkan kejadian tadi pagi yang menurut nya cukup lawak untuk ditertawakan.

(Name) tertawa, lalu ia tersadar sesuatu, "Kalau kalian sudah menyadari itu tadi pagi, kenapa tidak melapor?" tanya (name) penasaran.

Semi meregangkan bahunya, "Aku tidak tahu. Tapi sepertinya mereka sangat menikmati Oikawa ternistakan, jadi mereka membiarkannya."

Haikyuu Hogwarts x (Reader)Where stories live. Discover now