68 || Dalang dari masalah

Mulai dari awal
                                    

plak

"Kurang ajar! Harus dengan cara apa lagi Oma kasih tau sama kamu Gavin? Jangan sakiti Keysha."

"Apa yang kamu lakukan hari ini hampir merenggut nyawa yang dalam perut Keysha." sentak Oma Kelly menatap Gavin dengan penuh kemarahan.

Baru saja ia sampai di rumah dengan perasaan bahagia karena bisa menemani Keysha ke dokter kandungan, namun kabar buruk langsung membuat wanita lansia itu jantungan. Untung saja Sisil segera menenangkan Oma Kelly.

"Maaf Oma. Gavin bisa jelasin." ucap Gavin penuh sesal.

"Jelasin apanya? Jelasin kalo kamu masih berhubungan dengan perempuan itu?" sentak Oma Kelly membuat Gavin mengangkat wajahnya.

Dari mana Oma Kelly tahu tentang Rissa?

"Sekali lagi kejadian ini terulang, Oma yang akan buat Keysha ninggalin kamu." peringat Oma Kelly membuat Gavin dan orang-orang yang dalam ruangan Keysha terpaku.

"Nggak Oma. Gavin janji kejadian ini nggak bakal terulang lagi." Gavin menggeleng meyakinkan berusaha Oma Kelly.

Gavin tahu betul setiap ancaman yang keluar dari mulut Oma Kelly tidak pernah main-main. Ia sudah pernah merasakannya.

"Pegang janji kamu atau kamu akan menyesal."

"Iya Gavin janji."

Gavin bernafas lega ketika mendengar kata Dokter tentang kondisi Keysha dan juga bayi nya yang tidak kenapa-napa. Untung saja tadi Gavin cepat membawa Keysha ke rumah sakit.

Namun sayang, nafasnya belum selega itu ketika ia menatap Keysha. Tatapan datar dan dingin Keysha membuat Gavin tak tenang dan gelisah. Ia yakin sekrang Keysha kecewa padanya atau mungkin marah?

Gavin berdehem pelan, "Gavin bisa bicara berdua dengan Keysha nggak?" ijinnya kepada Oma Kelly, Safina, Sisil juga Rakael dan kedua sahabat Keysha.

Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, Rakael yang lebih dulu keluar dari ruangan di ikuti oleh Chika dan Alika.

"Bicarain baik-baik, nak." ucap Safina kepada Gavin.

"M-maaf Bunda.." balas Gavin menundukkan kepalanya.

Kini yang berada dalam ruangan rawat tinggal Keysha dan Gavin. Gavin menghela nafasnya ketika Keysha membaringkan tubuhnya membelakangi nya.

"Maaf, Keysha." hanya dua kata itu yang keluar dari mulut Gavin sekarang ini.

"Keluar! Gue nggak mau liat lo." balas Keysha tanpa melihat Gavin.

Kekecewaannya, sakit hatinya, dan marah bercampur menjadi satu. Namun, Keysha juga sadar bahwa ia tak punya hak melarang Gavin berhubungan dengan siapapun. Termasuk Rissa.

Sudah Keysha katakan bukan? Ia menerima pernikahan ini hanya sebatas menghargai pertangung jawaban Gavin kepada anak yang dalam perutnya. Dan Keysha tak mempermasalahkan hal itu.

Namun di satu sisi, masih ada rasa yang tidak bisa Keysha jelaskan ketika ia melihat Gavin tengah berpelukan dengan Rissa.

Sakit sekali rasanya. Namun dengan tegas Keysha menepis perasaan yang seharusnya sudah tidak ada lagi.

"Gue tau lo marah. Tapi, apa yang lo denger tadi nggak sesuai dengan apa yang lo liat. Gue pikir tadi lo ada di apart, jadi gue biarin Rissa masuk. Tapi demi apapun gue sama Rissa udah nggak ada hubungan apa-apa lagi."

"Percaya sama gue, Key." lirih Gavin.

"Sekalipun lo masih punya hubungan dengan kak Rissa, itu bukan urusan gue." balas Keysha setelah dari tadi diam masih dengan posisi awalnya, membelakangi Gavin.

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang