Ternyata semua nya tidak sesuai dengan ekspektasi mereka berdua, mereka berekspektasi kalau tidak akan datang masalah. Tapi apa sekarang, Tuhan memberikan mereka masalah yang bertubi-tubi.
Banyak orang tidak ingin Jeno dan Jaemin bahagia, tidak tau apa salah nya. Apalagi dengan Laura, wanita itu tidak segan-segan untuk terus menghantui hubungan Jeno dan Jaemin, bahkan sebentar lagi mereka berdua akan menikah, tinggal menunggu dua minggu.
"Kalian jangan khawatir, papa tidak akan membiarkan orang-orang menghancurkan kebahagiaan kalian. Papa janji!" Ucap David meyakinkan Jeno serta Jaemin.
"Dan papa juga berjanji akan menyingkirkan Laura dari kehidupan kalian" ujar David. Dia sendiri juga gedeg dengan si Laura itu.
"Mending sekarang kalian tidur, ini udah malem" suruh Tania, kedua nya mengangguk lalu berjalan menuju ke kamar.
Fyi, Jaemin di rumah Jeno.
Sampai di kamar, mereka berdua bersih-bersih terlebih dahulu sebelum tidur. Selesai bersih-bersih, kedua nya berbaring di kasur empuk milik Jeno. Jaemin menaruh guling di tengah-tengah, tau sifat Jeno kalau tidur.
'Jaemin mulai memejamkan matanya, sedangkan Jeno masih belum tidur. Dia sedang memikirkan bagaimana cara menghilangkan guling tersebut.
Jeno tersenyum ketika Jaemin tidur membelakangi nya, dia jadi punya kesempatan untuk menyingkirkan guling yang super biadab itu. Setelah nya, dengan pelan Jeno sedikit mendekatkan diri ke Tuhan, canda. Ke Jaemin.
Lalu mengarahkan tangan kiri nya ke bahu Jaemin untuk membalikkan tubuh Jaemin. Jaemin yang merasa terusik pun mulai merubah posisi nya, memeluk Jeno.
Jeno tersenyum senang, lalu dia juga ikut memeluk Jaemin.'
"Jen, Jeno!" Panggil Jaemin.
"Eh, kenapa? Loh bukannya kamu tadi tidur ya?" Tanya Jeno yang tiba-tiba melihat Jaemin duduk di kasur.
"Udah emang, tapi kebangun gara-gara sadar di peluk kamu, huh!" Kesal Jaemin sambil melipat tangannya di dada dan menggembungkan pipi nya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Sialan, cuma ngebayangin" batin Jeno mengumpat.
"Yaudah sih gausah pake acara lucu segala, mau aku gigit pipi sama bibir nya?"
"Apasih, kalau kamu gigit pipi sama bibir nana, tak potong titid mu yang gede itu" ancam Jaemin sambil mengangkat sudut bibir atasnya.
"Loh, emang tau ukuran nya berapa?" Tanya Jeno.
"Gatau sih, tapi pasti gede. Kalau lagi tegang aja nongol banget, gimana ngga gede?"
"Huss udah, jangan bahas itu lagi. Nanti kalau kita udah nikah kamu pasti bisa lihat langsung, bahkan bisa ngerasain" goda Jeno sambil tersenyum nakal.
