pertemuan

6.6K 503 27
                                    

*sorry for typo
Setelah pertemuan Jaemin dan orang tua Jeno di rumah sakit kala itu, mereka memutuskan untuk mempertemukan kedua keluarga mereka.

Seperti sekarang ini, keluarga Jeno dan Jaemin bertemu di sebuah restaurant yang sudah  mereka booking. Pertemuan itu hanya diisi dengan pembicaraan tentang Jeno dan Jaemin, begitu pula dengan perusahaan.

Tidak di sangka, ternyata David— papa Jeno adalah rekan bisnis lama dari ayah Jaemin, Niel. Mereka tidak menyangka kalau anak mereka sudah menjalin hubungan.

"Jadi gimana, lebih cepat lebih baik" ujar David, papa Jeno.

"Ya, benar kata suami saya. Lebih cepat lebih baik" saut Tania, istri dari David.

"Tapi ma, Jeno sama Jaemin masih sekolah, ngga mungkin kan kalau nikah waktu ini" ucap Jeno, "kita masih kelas sebelas ma" lanjutnya.

"Nikah muda?" Timpal Natha.

"Bunda ini gimana sih, aku belum siap nikah, apalagi nikah muda, iya ngga Jen?" Jeno hanya mengangguk menanggapi omongan Jaemin.

"Saya setuju dengan Jaemin, saya tidak akan membiarkan anak saya menikah kalau dia masih belum siap, apapun alasannya" tegas sang ayah Jaemin.

"Tapi—"

"Tidak ada tapi-tapi, istriku. Jaemin masih sekolah, dia masih menjadi pelajar, dan harus wajib belajar. Kalau dia menikah saat masih sekolah, takutnya nanti dia kelelahan karena mengurus rumah tangga serta sekolah nya, aku tidak mau itu terjadi pada Jaemin."

"Yang dikatakan om Niel benar, aku juga tidak mau Jaemin merasakan itu, biarlah kita menyelesaikan tugas kita menjadi seorang pelajar. Setelah itu terserah" timpal Jeno.

"Please.  .  ." mohon Jaemin dengan mata berkaca-kaca.

"Baiklah, Jeno dan Jaemin akan menikah disaat mereka sudah kuliah" finish David.

"Terimakasih pa" ucap Jeno tersenyum lebar sampai matanya menyipit membentuk seperti bulan sabit.

"Yaudah, dilanjutin makannya" ucap Natha.

Mereka semua kembali memakan hidangan yang sudah disediakan, dengan sesekali diiringi candaan. Setelah selesai, mereka kembali melanjutkan pembicaraan sampai larut dan akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing. 

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Mobil yang dikendarai ayah Jaemin sudah memasuki pekarangan rumah mereka yang cukup luas. Ada beberapa tanaman bunga yang menghiasi halaman itu, seperti mawar merah, anggrek, serta dahlia.

Namun hanya satu tanaman bunga yang sangat Jaemin sukai, tanaman bunga itu terletak cukup jauh dari bunga lainnya. Tanaman bunga yang sangat Jaemin sukai adalah lavender.

Tinggalkan pembahasan bunga, sekarang berganti dengan Jaemin. Lelaki cantik itu sedang membersihkan diri nya yang sangat lengket. Cukup membutuhkan waktu 5 menit, dia sudah keluar dari kamar mandi.

Jaemin memilih piyama yang akan dia pakai untuk malam ini, Jaemin mengambil satu piyama dengan warna pink dengan hiasan love.

Membaringkan tubuh nya di kasur sambil memainkan ponselnya yang sedari tadi dia letakkan di nakas. Ada sebuah notifikasi pesan yang masuk, namun dengan nomor tak di kenal.

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Bad Boy Bucin | NominOnde histórias criam vida. Descubra agora