On L.U | Kyungsoo Fanfiction ✔

S2·OLU - Rekon

Loeybee64 Present

A Mini Story of Kyungsoo Fanfiction

Copyright ©12 Sept, 2021.
by LoeyBee64

|

On. L.U

|

2021, 21 July.

“Jongdae yang memberitahumu?”

Gelengan kecil menjadi tanggapan sebelum sang lawan bicara menoleh usai membantu Kyungsoo mendudukkan diri.

“Lalu siapa?”

Rasa ingin tahu benar-benar memenuhi Kyungsoo, membuat desibelnya tak tertahan untuk bertanya.

“Seseorang.”

Jawaban singkat tersebut nyatanya tidak memuaskan rasa penasaran Kyungsoo. Tak ayal menarik naik satu alis lelaki Do di ranjang.

“Mwoya? Kau sampai merahasiakannya. Waah … sepertinya ka-”

“Taehyung yang memberitahuku.”

Sepatah kalimat itu saja rupanya cukup untuk menyela usaha Kyungsoo yang hendak mengusir canggung. Lantas tergagap, lupa terbersit sedikit sesal ketika sang lawan bicara malah dengan santai menyelesaikan kulit terakhir dari apel yang ia bersihkan.

“Mwo? B-bagaimana bisa?”

Agaknya keterkejutan Kyungsoo menarik perhatian lelaki Byun yang kini berpaling padanya.

“Kenapa kau kaget begitu?”

“Yah, geunyang …”

Terlalu lama. Kyungsoo terlampau membuang waktu memilah diksi untuk menyusun alibi. Jadi, lelaki Byun itu mencoba mengambil alih.

“Kyungsoo-ya?”

Netra bulat Kyungsoo yang semula berkeliaran ke sana-kemari, agak kembali merasa tak enak hati ketika topik yang paling ingin ia hindari tanpa dikehendaki muncul ke permukaan, kini beralih sepenuhnya pada sepasang manik kembar di hadapan.

“Mungkin ini sangat terlambat. Tapi, sungguh-”

“-maafkan aku. Maaf sudah bersikap kekanakkan.”

Entah apa karena kepalanya yang masih berdenyut—walau sesaat terasa samar, Kyungsoo merasa kinerja otaknya sedikit melambat dari yang biasa. Dan, entah bagaimana, malah potongan frasa tak terduga yang terlontar dari bibir hatinya.

“Apa kau bertemu Jongdae?”

Kali ini, lelaki Byun itu pula yang meraut bingung.

“Kenapa lagi-lagi Jongdae? Memangnya ada apa?”

“Tidak. Kupikir kalian bertemu. Karena … dia sempat merutuk akan mengomelimu.”

Sejenak, atmosfer keduanya benar-benar diisi kecanggungan sebelum decak kecil lelaki Byun mengintervensi.

“Ck. Dia bahkan menolak panggilanku. Apanya yang bertemu.”

Kyungsoo memperhatikan. Bagaimana rupa pria yang kini tengah membagi apel menjadi beberapa potongan, sambil menggerutukan sikap Jongdae yang menurutnya menyebalkan. Tanpa ia sadari gelagatnya menarik ulasan kecil Kyungsoo sebelum berpindah pada pilinan jari di pangkuan.

“Maaf.”

Lelaki Byun itu menoleh.

“Untuk apa? Dia bahkan lebih menyerupai ibumu. Dan aku sangat tahu itu.”

Kyungsoo tertawa. Meski sahutan yang ia dapatkan tak berkesinambung dengan pernyataannya, Kyungsoo benar-benar melepaskan kekehan yang cukup menarik atensi si lelaki Byun.

“Maafkan aku,”

Kyungsoo jeda sejenak.

“-untuk segalanya.”

Butuh hitungan belasan detik, sampai sebuah tanggapan tersambut.

“Kita impas sekarang, eoh?”

Lagi, Kyungsoo tertawa kecil. Memang kontras dengan suasana yang seharusnya canggung dan—mungkin saja—penuh haru.

“Eum. Kita impas.”

Manik kembar masing-masing saling bertemu, mengurai rindu untuk sepersekian detik hingga Baekhyun memutuskan lebih dulu lantas mendesah.

“Haaa …. Ternyata aku jauh lebih konyol darimu. Begitu bodoh karena membutuhkan terlalu lama waktu untuk menyadarinya.”

“Hm. Kau memang bodoh. Saangaat bodoh.”

“Ya~”

Tentu saja lelaki Byun tersebut memprotes, tetapi Kyungsoo masih belum selesai–

“Tapi, aku lebih bodoh karena mencintai orang sebodoh dirimu.”

Tak butuh waktu lama, semburat merah merona tampak nyata dalam pandangan Kyungsoo.

Rekon
End—