Setelah sekian tahun, Kyungsoo ingin kembali menghilang untuk sesaat. Sungguh!
Entah bagaimana, meski empat tahun telah berlalu, lelaki di hadapannya mampu membuat otak cerdas Kyungsoo seketika tak bekerja. Seolah mengulang kejadian yang sama, walau bedanya ia tidak berada di tengah-tengah lapangan.
Namun, demi Kim Jongdae yang cerewet! Kyungsoo lagi-lagi menjadi pusat atensi.
Tidak di lapangan kampus, tetapi lobi kantor!
K-A-N-T-O-R!
Masih dengan gantungan kunci berbandul simbol musik f clef-kali ini tersemat dalam kotak beludru sebagai pengganti cincin, lelaki tak memiliki urat malu yang sempat mengobrak-abrik hati Kyungsoo kini tengah bersimpuh di depannya.
Beberapa detik lalu baru saja menyatakan hal yang tak pernah Kyungsoo duga-lagi. Tepat di jam pulang yang sedikit terlambat bagi divisi mereka. Walau begitu tetap saja, saat ini orang-orang tengah berada di lobi dan bukan hal mustahil jika pemandangan tersebut menjadi tontonan yang cukup menarik perhatian.
"Hei, Kyung. Tidak masalah jika kau tidak ingin menjawabnya sekarang. Tapi, setidaknya katakan saja, karena kakiku mulai kesemutan."
Kyungsoo mendelik. Salah siapa hingga membuatnya kesemutan karena bersimpuh dengan satu lutut?
Inginnya Kyungsoo merutuk begitu. Namun, mengingat situasi di mana seluruh mata tiap manusia di lobi tengah memperhatikan mereka, bahkan Kyungsoo tak sengaja mendapati beberapa orang seakan turut menunggu jawabannya, dengan amat terpaksa Kyungsoo tahan keinginan tersebut.
Canggung, Kyungsoo menghela kasar sebelum meraih pergelangan lelaki di hadapan lalu menariknya pergi jauh dari kerumunan. Meringis kecil ketika beberapa rekan kerjanya bersiul menggoda, tak ayal bersorak mendukung.
Kyungsoo harus segera mengakhiri ini semua!
Proposal End- ʕ ˵·ᴥ·ʔ
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
