Masih?

26 12 17
                                    

Welcome back

Selamat menikmati

Maaf typo bertebaran

*****

"Dasar anak tak tau sopan santun! " Baru saja Resa melangkahkan kakinya kedalam rumah, suara lantang Aris memenuhi ruangan.

"Dari mana kamu? Ngejalang? Dasar anak ga tau diri. Bukannya dirumah jaga nama baik keluarga, malah keluyuran ga jelas. "

Lagi. Siraman caci maki yang selalu dikeluarkan Aris tanpa henti. Resa hanya menerima pasrah atas apa yang Aris ucapkan. Dirinya sungguh lemah ketika ingin melawan kata-kata Aris.

"Pa, jangan terlalu kasar sama Resa. Dia masih kecil. " Vena menepuk bahu Aris.

"Anda tidak perlu pura-pura membela saya. Saya tidak butuh belas kasihan dari anda. Nyonya Vena. " Balas Resa penuh penekanan di kalimat terakhir.

Plak

"Dimana sopan santun kamu Resa! Dia mama kamu, dia berusaha menentang saya hanya untuk mengasihi kamu! Dan kamu-"

"Mama saya hanyalah mama Risa. Tidak akan ada yang bisa menggantikannya. "

Resa melenggang pergi dari hadapan Aris dan Vena. Kali ini, untuk kesekian kalinya hati Resa hancur. Air matanya terus mengalir.

Langkahnya berhenti didepan bingkai foto dikamarnya. Memandang wajah tenang yang selalu ia rindukan.

"Ma... Kenapa mama pergi? Resa kangen mama. Resa ga mau tinggal sama papa. Bawa Resa pergi ma, jemput Resa. Hiks, Resa mau mama. "

Air matanya mengalir deras. Dadanya kembali sesak, putaran memori indah memutar di kepala Resa. Kakinya melemas membuatnya tumbang hingga terjatuh ke lantai.

Jika waktu bisa kembali, aku
mohon kembalikan aku ke masa bahagia ku.

______________
Resagea Albaro


*****

Mentari menampakkan sinarnya, masuk melalui celah jendela, membangunkan gadis cantik yang terlilit rapi dengan selimutnya.

Resa mengerjapkan matanya silau karena cahaya yang menerpa wajahnya. Alunan burung dan ayam tetangga beradu irama.

Resa mendudukkan tubuhnya. Mengumpulkan semua nyawa yang masih berada dalam alam mimpinya. Matanya melirik alarm yang tidak ia dengar suaranya.

Mata membulat sempurna ketika alarm menunjukkan pukul 06.00 pagi. "Ahhhh! Gw telat anjing. "

Resa kalang kabut kedalam kamar mandi. Entah apa yang akan terjadi jika ia sampai terlambat ke sekolah.

20 menit berlalu, Resa telah siap dengan seragam kebanggaan SMA Bloud. Senyumnya mengembang melihat dirinya dalam pantulan kaca.

Resa melangkahkan kakinya menuju meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Resa melangkahkan kakinya menuju meja makan. Pandangan matanya lurus, menatap meja dan kursi tunggal tempat Resa menyantap makanannya.

Yah. Resa tidak makan di meja makan bersama Aris, Vena, dan ketiga abangnya. Resa hanya bisa makan di pojok dapur, tempat yang disiapkan Aris untuk Resa.

"Resa sini, ibu sudah siapkan makanannya. " Tegur  Lina, asisten rumah tangga. Hanya Lina yang peduli pada Resa saat ini. Resa bisa mendapatkan setitik cahaya dirumah ini hanya karena kehadirannya.

"Bu, taroh dibekal aja ya. Resa buru-buru, takut telat. "

"Yaudah, minum susunya aja dulu. Biar ibu pindah ke kotak makan. "

Resa mengangguk patuh, tangan lentiknya meraih segelas susu penuh. Mulai menikmati manisnya susu coklat kesukaannya.

Lina menyerahkan kotak makan ke arah Resa. Bersamaan dengan itu, Resa telah menghabiskan segelas susunya.

"Resa pamit ya bu. "

"Iya. Hati-hati ya. "

Resa melenggang pergi, pandangannya tetap lurus saat melewati meja makan.

*****


Jangan lupa vote and komennya

Terimakasih yang mau membaca

Bintangmu semangat ku

Enjoy the day all♡

See u

Resagea AlbaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang