34. Baikan

816 70 6
                                    

Happy Reading!!

.
.
.

Renjun POV

Sial, ayah kembali marah kepada ku. Aku kecolongan. Ternyata si Chenle itu di jaga oleh orang bayaran om Suho. Hingga akhirnya dia bertemu dengan om Suho. Aku terlalu lengah.

Aku kembali melihat data sebuah geng bernama Bulldog, orang bayaran yang menjaga Chenle. Organisasi yang cukup berbahaya dan yang menarik mereka dipimpin oleh seorang anak Yakuza. Bukan kah anak Yakuza tidak boleh membuat organisasi selain meneruskan Yakuza?

Om Suho sepertinya tidak berpikir panjang. Apa dia tidak sadar, itu bisa jadi bumerang buat anaknya yang lugu itu?

Sepertinya semuanya semakin menarik, apalagi jika Chenle mati di tangan Yakuza, lingkungan hidup Yuta si pemimpin Bulldog yang sudah menemani Chenle hampir 3 tahun.

Aku segera mencari kontak Yakuza yang pernah bekerjasama dengan ku. "Halo, saya ingin berbicara dengan Shohei, sampaikan kepadanya, bahwa kalian bisa menaklukkan Klan Matsubai dengan bantuan ku. Apa kalian mau?"

Tunggu tanggal mainnya Zhong Chenle. Akan ku pastikan semua harta itu menjadi milikku.

....

C

henle berlari, setelah mengetahui kamar yang di tempati Lean. Di ekori oleh Suho, ayahnya.

"Menantu brengsk!" Celetuk Baekhyun saat melihat Chenle yang kini menghampirinya.

"Hei! Darimana saja kamu!" Pekik Baekhyun, saat Chenle membungkuk kearah Baekhyun dan Jieun.

"Maafkan aku ayah... ini di luar kendali ku."

Baekhyun mengeraskan rahangnya. "Anak saya lagi-lagi di bawa ke rumah sakit karena kamu! Dan kamu malah pergi entah kemana. Apa kamu mau berpisah dengan Lean?"

"Gak! Gak mau!"

"Ayah udah... Chenle keliatan khawatir tau, mau ketemu sama Lean."

"Ga! Dia salah! Dia sebentar lagi jadi ayah, masa ga becus jadi suami siaga? Malah ninggalin Lean? Jika penjelasanmu tidak bagus, aku tidak segan memarahimu. Jawab! Dari mana saja kamu?"

"Maaf ayah... Aku baru saja pulang dari Shanghai."

Wajah Baekhyun semakin marah. "Istri kamu lemas lesu, kamu malah liburan?! Apa ga gila kamu?"

"Bukan yah... tapi aku--"

"-- Biar saya yang jelaskan. Saya Ayah Chenle, yang membuat Chenle pergi ke Shanghai." Suho kini menepuk pundak Chenle.

"Maksudnya?" Jieun terlihat kaget tentu bersama Baekhyun yang kini menganga lebar.

Suho melirik ke arah Chenle yang menunduk, lalu menepuk pundaknya beberapa kali. "Sana, lihat keadaan istri mu, mertuamu biar Ayah yang jelasin."

Chenle mengangkat kepalanya, "terimakasih ayah. Ibu dan ayah, aku masuk dulu."

Chenle segera berlalu membuka pintu Pasien, dengan kalut ia yang segera menghampiri Lean yang sedang tidur.

Sebelum nya Lean sudah sadar, namun dia masih merasa sedih karena belum mendapatkan kabar dari suaminya itu. Lean juga sudah menjelaskan kepada orang tuanya sebab dirinya dan Chenle bertengkar. Orang tuanya mengerti mengapa Chenle marah.

Chenle berdiri diam sembari menghela nafas, lalu tak lama ia duduk di samping kasur Lean. Matanya menatap khawatir istrinya itu, tangannya kini mengusap peluh di kening Lean, lalu di rapikan rambut yang menghalangi wajah cantiknya.

She Pregnant My Baby | Chenle X WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang