8. Wali

1K 104 15
                                    


Selamat membaca!
Jangan lupa vote dan comment nya ya!^^

.
.
.

Lean tengah menunggu Chenle pulang dari tempat itu. Dia sudah menunggunya selama 30 menit di depan restoran.

Teman-temannya tentu sudah pulang duluan, karena perintahnya dengan alasan ia ingin melakukan sesuatu sebelum pulang. Padahal dirinya sejak tadi memikirkan Chenle yang mengalami kecelakaan, dan dia sangat khawatir. 

Sudah beberapa kali Lean melihat ke arah ponsel, melihat waktu yang sudah menunjukkan pukul 11 malam. Tidak menunggu beberapa menit, matanya kini menangkap lelaki yang ia tunggu sejak tadi.

Chenle, pulang bersama seorang gadis yang diingatnya berada di kelas Chenle.

"Dia orang yang aku tanyain kemarin. Dia deket sama Lele?" Lirihnya mengurungkan niatnya untuk menghampiri. Apalagi setelah melihat Chenle tersenyum manis bersamanya, Lean semakin memundurkan tubuhnya lalu segera pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Aku pulang dulu, sampai jumpa besok. Dan terima kasih Ningning," ujar Chenle sembari melambaikan tangan kepada Ningning. Ia pun menyalakan motor yang terparkir dan segera pergi.

"Dah! Hati-hati!" balas Ningning lalu masuk ke dalam rumahnya.

"Lean?" panggil Chenle ketika ia melihat calon istrinya tengah berjalan sendirian. Di jalanan yang lumayan sepi.

Ia pun menghentikan motornya, dan segera menghampiri wanita itu.

"Kamu kok belum pulang?" Tanyanya kini melepaskan jaket yang membalut tubuhnya, lalu di pakaikan ke tubuh Lean.

Lean terus menundukkan kepalanya, dengan lirih menjawab. "Nunggu kamu."

"Kamu sama temen-temen kamu kan pulang sudah dari tadi. Kenapa menunggu lama di sini? Nanti kamu sakit," jelas Chenle.

Matanya terus menuju kepada kakinya Chenle. "Kaki kamu gimana? Sakit banget ya?"

Lagi-lagi Lean menangis, air matanya jatuh begitu saja. Bahkan membuat Chenle sedikit panik.

"Udah mendingan kok, ini kamu kenapa malah nangis?" Kini Chenle memeluk Lean.

"Udah mendingan kok, ini kamu kenapa malah nangis?" Kini Chenle memeluk Lean

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Maafin aku... ga bantuin kamu tadi, aku takut kamu ga mau hubungan kita terekspos begitu saja."

"Iya, gapapa Lean. Toh tidak separah itu kok," jelasnya masih membiarkan Lean memeluknya erat.

"Yuk kita pulang?" tanya Chenle. Lean melepaskan pelukannya lalu mengangguk.

Di perjalanan yang cukup dingin dan sepi, Lean terus saja memikirkan wanita yang di lihatnya tadi.

"Lele?"

"Apa?"

"Tadi kamu ngobrol sama siapa? Yang cewe cantik itu." Tanya Lean.

She Pregnant My Baby | Chenle X WinterWhere stories live. Discover now