●ANGKASA 29 ✅️

Start from the beginning
                                    

"Pukul aja Raa kalo dia macem-macem." ,ucap Ryan.

"Atau ngak biar gue pukulin." ,timpal Natan.

"2 in." ,sahut Arandes.

"3 in." ,ucap Ryan.

"Kok malah macem-macem? Kenapa malah jadi mau dipukulin?" ,tanya Raraa.

"Ciee yang takut Rayvan kenapa-napa." ,goda Ryan.

"Bang Natann.." ,adu Raraa.

"Ryan! Jangan sampe lo yang gue pukul." ,ucap Natan. Raraa tersenyum kemenangan mendapat pembelaan.

"Bang gue izin bawa Raraa." ,ucap Angkasa.

"Pulang sebelum magrib." ,ucap Natan.

"Jagain! Awas lecet!" ,tukas Arandes.

Setelah Raraa naik ke motor Angkasa. Motor sport Angkasa pergi meninggalkan AHS. Untung saja Natan tetap membawa helm untuk Raraa tadi.

*****

Diatas motor yang melaju dengan kecepatan sedang, ide jahil muncul dibenak Angkasa.

Angkasa menggas motor seketika, Raraa terkejut reflek menggeplak helm Angkasa. Angkasa meringis.

"Kenapa sih Saa? Kaget tau ngak." ,kesal Raraa.

"Biar lo ngak ngelamun terus, ntar kesambet. Kan ngak lucu yang gue bawa mbak kunti bukan jodoh gue." ,kata Angkasa.

Pipi Raraa merona.

"Gaada yang ngelamun, gue cuma diem aja. Motif lo ngegas motor apa?" ,tanya Raraa mengabaikan ucapan terakhir Angkasa.

"Ngak ada motif apa-apa. Nih ya Raa, gue kasih tau dimana-mana cewe kalo motor digas itu reflek meluk, bukan ngegeplak." ,seru Angkasa.

"Iihh moduss, udah berapa cewe yang lo modusin gitu?" ,tanya Raraa.

"Cuma lo." ,celutuk Angkasa.

Degg

Motor Angkasa berhenti disalah satu mall yang lumayan ramai.

"Dahh sampe, turun Raa." ,Angkasa membuka helmnya.

"Lo mau nyulik gue?" ,tanya Raraa turun dari motor Angkasa.

"Sembarangan aja kalo ngomong! Ngapain gue ngajak lo ke mall kalo lo mau gue culik." ,ucap Angkasa.

"Mana tauan." ,ucap Raraa berjalan lebih dulu meninggalkan Angkasa.

"Raa!! Helm!!" ,pekik Angkasa.

Raraa berhenti seketika, Raraa memegang kepalanya ternyata benar helm masih tersangkut dikepala Raraa. Raraa berlari mendekati Angkasa. Reflek memeluk Angkasa.

"Aaaa, maluuu." ,ucap Raraa.

Angkasa tertawa sesaat. Lalu melerai pelukan tersebut, Angkasa membukakan helm Raraa.

"Makanya tungguin, lo sih asal pergi aja. Dahh yuk masuk." ,Angkasa menggenggam tangan Raraa membawa Raraa masuk kedalam mall.

"Kita ngapain kesini?" ,tanya Raraa.

"Ngepet." ,jawab Angkasa asal.

"Ngepet?" ,tanya Raraa terkejut.

"Astagfirullah, Subhanallah, Masyaallah." ,ucap Angkasa.

"Eh ada yang kurang ngak ya?" ,bingung Angkasa sendiri.

"Alhamdulillah." ,jawab Raraa.

"Oiya Alhamdulillah, eh Alhamdulillah untuk apa?" ,tanya Angkasa.

"Untuk gue yang dipertemukan dengan lo." ,kata Raraa.

"Berarti lo bersyukur dong ketemu gue?" ,tanya Angkasa.

"Bersyukur banget." ,ucap Raraa.

Angkasa terdiam.
"Cieee salting." ,ucap Raraa.

*****

Angkasa membawa Raraa kesalah satu tempat bermain yang ada di mall. Terrazone.

"Gue tantang lo main games dance revolution. Berani ngak?" ,tanya Angkasa.

"Tunggu!! Ini lo ngak bakal kayak dipasar malam kemarinkan?" ,tanya balik Raraa.

"Buka aib lo Raa!" ,kesal Angkasa.

Raraa tertawa.

"Bercanda, yukk main!!" ,ucap Raraa.

Mereka mulai memainkan games dance revolution. Angkasa yang mulai sedikit kewalahan melirik Raraa yang masih bersemangat bermain. Permainan dimenangkan oleh Raraa.

"Gue menang." ,girang Raraa.

"Yeeyy!!" ,sahut Angkasa.

Angkasa dan Raraa menghabiskan waktu dengan memutari mall, dari bermain, mencari buku dan lain sebagainya.

"Raa foto box yuk." ,tunjuk Angkasa pada salah satu foto box.

"Yukk." ,jawab Raraa.

Angkasa dan Raraa masuk kedalam foto box. Setelah puas berfoto mereka keluar, tidak banyak foto yang diambil hanya ada 4 card.

"Udah sore nih Saa, pulang yuk." ,ajak Raraa.

Diperjalanan pulang, Raraa mendekatkan bibirnya pada telinga Angkasa.

"Thanks ya Saa, udah ngajakkin gue ke mall. Gue senengg bangett." ,ucap Raraa.

Angkasa terkekeh.
"Sama-sama Raa, apapun yang bikin lo seneng gue usahain." ,balas Angkasa.

Angkasa dan Raraa sampai didepan kediaman Artharin.
"Gue langsung balik. Oiya ini simpen." ,kata Angkasa sambil memberikan 2 card foto.

Raraa menerimanya.
"Hati-hati." ,jawab Raraa.

Setelahnya Angkasa pergi meninggalkan kediaman Artharin. Raraa tersenyum melihat punggung Angkasa yang menghilang.

"Terimakasih sudah hadir Angkasa." ,gumam Raraa.

*****

See you Angkasa to Next

Vote Koment Share

950 word

Angkasa or Vanara [New Version]✅️Where stories live. Discover now