15. Sad Boy

142 26 11
                                    

Jangan lupa buat follow Authornya terlebih dahulu.
Kalau pengen lebih kenal dengan authornya, bisa langsung kepoin :

IG.          : @Wahyu_idah
Twitter : @Wahyu_idah
Tiktok   : @Wahyu_idah /
                  @Tulisan_wattpad

Setelah Rigel pulang, Hana dan Tian duduk di balkon kamar Hana, memandang langit gelap yang penuh dengan taburan bintang kemerlipan

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Setelah Rigel pulang, Hana dan Tian duduk di balkon kamar Hana, memandang langit gelap yang penuh dengan taburan bintang kemerlipan.

"Han."

"Hm."

"Sebenernya, ada hubungan apa lo sama ...." Ucapan Tian terhenti saat Hana menyelanya.

"Cowok tadi? Gue gak ada hubungan apapun seperti yang ada dipikiran lo saat ini." Mendengar jawaban Hana membuat Tian sedikit bernapas lega, dan tersenyum simpul. Namun, masih ada sedikit keraguan dalam hatinya.

"Tapi, kenapa kelihatannya kalian deket banget ya?" gumam Tian yang masih terdengar oleh Hana.

"Dia habis nolongin gue, jadi ya sebagai rasa terima kasih, Bunda ajak dia makan bareng," tutur Hana yang membuat Tian kembali bernapas lega sembari menganggukan kepalanya.

"Ohh ... sebenernya gue nggak suka lihat lo deket sama dia, gue harap lo bisa jauhin dia, dia gak sebaik yang lo pikir Han. Gue nggak mau lo kenapa-napa kalau deket sama dia." Tian menatap lekat Hana. Untuk sesaat Hana terpaku, ikut menatap ke arah Tian. Hana menggelengkan kepalanya pelan dengan senyum miris.

"Tian, gak seharusnya lo kayak gini. Kita itu temen. Selamanya bakal tetap seperti ini. Mau gue deket sama siapapun juga bukan urusan lo. Bahkan lo juga gak berhak buat ngatur kehidupan gue. Gue harap lo tau batasan untuk nggak ngatur kehidupan gue. Lo juga gak bisa nilai seseorang dari luarnya aja."

"Han, gue gak bermaksud buat ngatur hidup lo, tapi, gue tau betul siapa cowok itu! Gue hanya pengen ngelindungi lo aja. Gak lebih! Gue hanya takut lo terluka jika sampai lo deket sama dia!"

"Gue tau, gue paham, lo selama ini selalu ngelindungi gue. Tapi, maaf, untuk kali ini, biarkan gue menentukan hidup sendiri. Siapa orang yang berhak dan gak berhak buat berada di deket gue, biar gue sendiri yang nentuin itu."

"Han ...."

"Cukup Tian, gue gak mau bahas masalah ini lagi. Lebih baik lo pulang, gue mau tidur." Menghela napas panjang, tanpa kata, akhirnya Tian melangkahkan kakinya keluar.

"Bahkan tanpa sadar, lo adalah salah satu alasan Hana terluka, dan berakhir meninggalkan dunia ini," gumamnya saat Tian menutup pintu kamar Hana.

Ke esokan harinya. Kini Hana sudah berada di kampusnya. Seusai kelas, Hana pergi menuju rooftoop. Tempat favoritnya untuk melepaskan penat seusai belajar.

Sayup-sayup Hana mendengar suara seseorang berdebat. "Mau sampai kapan lo terus nolak gue?!" Mendengar seruan tersebut, membuat Hana menghentikan langkah kakinya dan bersembunyi di balik tembok.

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : May 01, 2023 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

RIGEL MY WORLDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant