●ANGKASA 28 ✅️

Začít od začátku
                                    

Setelah pertandingan tim basket putri, kini saatnya tim basket putra AHS dan SMANJA. Raraa duduk disebelah Natan memperhatikan tim basket putra SMANJA memasuki lapangan.

Setelah berganti pakaian Amora menghampiri Raraa dan ikut bergabung duduk ditribun yang disediakan untuk sekolahnya.

"Raa, liat Rayvan." ,ucap Ryan.

Raraa memusatkan perhatiannya pada Angkasa yang berada ditengah lapangan dengan mengenakan jersey basket hitam bernomor punggung 7.

Tunggu! 7? Angka tujuh?

"Itu jersey barunya Yan?" ,tanya Natan.

"Kayaknya, gue baru liat. Kok nomor 7?" ,bingung Ryan.

Seketika Raraa teringat sesuatu.

"Gue emang pinter makanya masuk basket. Ehh, Raa lo lahir bulan berapa?" ,tanya Angkasa.

"Bulan 7, kenapa emangnya?" ,tanya Raraa.

"Gapapa, nanya aja. Gue masuk kelas dulu ya Raa, nanti kalo lo ketemu buk Vita tolong bilangin tadi gue nyari." ,ucap Angkasa.

"Iyaaa." ,balas Raraa.

Percakapan Raraa dan Angkasa waktu itu kembali teringat diucapan Raraa. Dan juga percakapannya dengan Angkasa beberapa menit lalu.

"Apa gara-gara ini Angkasa nanya waktu? Apa ini juga kejutan yang Angkasa bilang tadi? Effort banget dia." ,batin Raraa.

"Pertandingan basket putra antara AHS dan SMANJA akan segera kita mulai. Kapten basket SMANJA ada Ataxaria Rayvan Angkasa dan kapten basket AHS ada Langit Yudhatama.

"What?!" ,Raraa dan Amora sama-sama terkejut.

Semesta mempertemukan Angkasa dan Langit dalam satu pertandingan? Ini hal biasa bagi kebanyakan orang, tapi tidak untuk Raraa.

"Raa, masa lalu dan masa depan bertemu. Lo milih masa mana?" ,bisik Natan.

"Masa sekarang." ,balas Raraa.

"Masa sekarang boleh sendiri Raa, tapi masa depan harus sama Rayvan." ,ucap Ryan.

"Berisik!!" ,sahut Arandes.

Pertandingan dimulai, dengan bola yang berada di tim Langit. Tim Langit menguasai bola dengan baik, pertahanan mereka kuat. Namun sayang, saat bola hendak menembak ring basket tim Angkasa.

Bola tidak masuk, dan kini bola berada di tim Angkasa. Angkasa mulai bergerak mengoper bola pada Alvaro, Alvaro mendribble bola menghindari lawan. Alvaro mengoper bola pada Kenzy.

Kenzy menerima bola dengan baik. Disaat semua perhatian tertuju pada Alvaro dan Kenzy, Kenzy mengoper bola pada Angkasa. Dan hap! Angkasa menembak bola dari jarak dekat.

Tim Angkasa bersorak senang, Angkasa memang memilih tidak menjadi sorotan meski dia adalah kapten basket.

Netra Angkasa tak sengaja bertemu dengan netra Raraa yang tengah menatapnya. Angkasa menyunggingkan senyumnya pada Raraa.

Yang ternyata Raraa membalas senyuman Angkasa. Jantung Angkasa berdegup kencang.

"Rayvann!!" ,teriakan Ryan mengalihkan atensi Angkasa.

Angkasa berlari mengambil peran sebagai kapten, kali ini Angkasa mendribble bola yang dijaga oleh pertahanan musuh.

Angkasa melakukan over head pass, pada Kenzy. Namun, belum sempat Kenzy menangkap bola, Langit lebih dulu menggapai bola. Kini bola berada di tim lawan. Pertandingan semakin sengit.

Tim Angkasa dan tim Langit sama-sama kuat. Setelah dua babak selesai, kedua tim diberi jeda sesaat untuk istirahat.

"Angkasa.." ,Angkasa menoleh mendapati Raraa yang tengah berlari padanya.

"Kena-" ,ucapan Angkasa terpotong saat Raraa mengusap wajah Angkasa yang penuh keringat dengan telaten.

"Gue tau tim lo udah berusaha, dan tim lawan tidak selemah itu." ,ucap Raraa.

"Maaf jika nanti gue kalah." ,lirih Angkasa bukannya pesimis, Angkasa hanya takut banyak yang kecewa.

"Lo pemenangnya." ,ucap Raraa membungkam Angkasa.

Kini babak tiga tengah berlangsung, meski kedua tim sempat beristirahat tidak menutup kemungkinan jika kedua tim sudah banyak kehilangan tenaga.

Nafas Angkasa terengah-engah, dan waktu hanya tersisa sedikit lagi, jika tim lawan berhasil mencetak angka. Maka tim lawan menang, namun jika tim Angkasa mampu mencetak Angka. Maka mereka keluar dengan nilai seri.

"Darrel!!" ,Darrel mengalihkan atensinya pada Angkasa.

Darrel tau harus berbuat apa, ini adalah plan terakhir Angkasa. Jika tidak bisa menang, maka tidak boleh kalah. Darrel berlari mengecoh lawan, medribble bola berbalik arah kearea pertahanan lawan. Alvaro dan Angkasa juga berlari kearea lawan dengan berjarak.

Saat lawan berusaha mengambil alih bola, mengunci pergerakan Angkasa dan Alvaro. Bola dilempar Darrel bukan kepada Angkasa atau Alvaro. Melainkan pada Kenzy yang berada ditengah lapangan, Kenzy menerima bola tersebut, saat tim mengira Kenzy akan menshoot bola.

Mereka terkecoh, nyatanya Kenzy melakukan over head pass yang ditangkap oleh Angkasa. Dan Angkasa lah yang menshoot bola.

Bersamaan dengan penambahan angka, peluit berbunyi nyaring pertanda permainan selesai. Tidak ada yang menang, dan tidak ada yang kalah. Pertandingn ini seri.

*****

See you Angkasa to Next

Vote Koment Share

1046 word

Angkasa or Vanara [New Version]✅️Kde žijí příběhy. Začni objevovat