Masa Lalu

3 2 0
                                    

20 tahun yang lalu.

Saat itu, merupakan hari di mana Riverblossom Hills akan mengadakan parade perayaan ulang tahun Edgar Von Wick. Hakim itu telah menabung banyak untuk membeli sebuah kapal ferry yang muat hingga 200 orang. Edgar berencana bahwa parade itu akan dilakukan di kapal untuk menyaksikan pemandangan laut yang luar biasa—hanya untuk mendapatkan sensasi baru.

Di pelabuhan, Edgar kiat mengumpulkan massa. Ia mengenakan setelan merah tuanya dan berteriak menggunakan megaphone. Di belakangnya, Edward Black, bersama anak tunggalnya, Ethan Black, mengamati laut dengan anemometernya. Ia berdiri di papan yang menjulang ke laut. Ethan Black menggenggam tangan ayahnya erat—ia melihat laut tanpa berekspresi.

Dilihatnya jarum anemometer bergerak bagaikan cacing kepanasan. Ekspresi Edward yang melihatnya menjadi resah. "Oh, tidak." Ia menarik lengan anaknya, kemudian berlari menuju Edgar.

"Edgar." Ujar ayah Ethan. Ia menarik kain setelannya. "Kau harus melihat ini."

Hakim itu teralihkan. Ia melihat anemometer yang disodorkan oleh Edward—jarum penunjuk yang bergerak tak karuan. Wajahnya seketika menjadi kesal. "Apa?! Kenapa...." Ekspresinya dipenuhi dengan kekesalan.

Edgar Von Wick memang sudah mempersiapkan acara itu dari dua bulan lalu. Ia menghabiskan banyak uang agar acara ulang tahunnya dapat dirayakan dengan sesuatu yang sangat meriah dan berbeda. Ia tidak mau acara ini kemudian menjadi gagal, apalagi karena prediksi bencana.

"Aku pikir kita harus menundanya." Saran Edward Black. Anaknya kemudian menyungkur dibalik punggung ayahnya.

Edgar kemudian menoleh ke arah ferry putih yang terparkir di pesisir pelabuhan. Kapal itu sudah siap berlayar dengan dekorasi bunga bak pernikahan dan fitur-fitur seperti musik DJ dan kembang api sudah dipersiapkan. Wajahnya menjadi kecewa, namun berubah menjadi sebuah tekad.

"Tidak! Kita tetap lanjutkan!" ujarnya tegas.

"Apa? Tapi akan ada badai besar..."

"Aku tak peduli. Aku yakin kapal ini kuat." Ia melihat penduduk Riverblossom Hills yang sudah berdatangan—berdiam menatap penuh harapan. Apalagi sang walikota sudah datang dan berdiri menunggu acara. "Penduduk Riverblossom Hills. Pesta ini akan tetap berjalan!"

Orang-orang bersorak. Mereka berlari menuju kapal ferry. Beberapa orang tua membawa anak-anak mereka untuk menikmati acara. Tidak semua penduduk ikut, namun sebagian besar penduduk ingin menikmati acara meriah itu.

Edward Black terlihat resah dengan keputusan hakim itu. "Tuan. Tapi, kenapa kau bersikeras?"

"Edward." Ia menoleh. "Ikuti saja perintahku. Kau adalah pelukisku, dan kau dan anakmu ikut denganku untuk melukis gambar kami."

"Tuan, aku mungkin hanyalah pelukis—tidak terlalu mengerti alat-alat seperti ini. Tapi, mungkin kau bisa pertimbangkan kembali."

"Pertimbanganku sudah matang. Dan kau, ikut!" sang hakim mengacungkan telunjuknya. "Kalau tidak, mungkin aku bisa mencari pelukis yang lebih menurut." Ratapannya menjadi sinis tajam menuju wajah pelukis itu.

"Baik, tuan." Edward Black hanya bisa pasrah. Ia menarik lengan Ethan menuju perahu. Edgar Black kemudian menggenggam bahu Claire Von Wick—ia menunggu di antara penduduk lain yang akhirnya sudah masuk ke kapal. Bersama, Edgar dan anak tunggal perempuannya itu menuju kapal ferry.

Kapal pun berlayar. Mereka berlayar menuju tengah laut. Acara begitu meriah, dimulai dari potong kua, kemudian dimeriahkan dengan pesta kembang api dan pesta berdansa. Dj memutar piringan di alat pemutar, musik menjadi hingar bingar—para tamu berjoget liar.

Dark Strokes: Sins of The FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang