033

1.8K 122 3
                                        

"Gyu, aku lupa memotong sosisnya. Bisa kau potongkan untukku?"

"Baik nuna.."

Yeonjun terbangun pukul 5.37 pagi. Ia kesulitan untuk tidur dan bangun awal karena mendengar suara berisik didapur. "Haish! Mulai lagi.."

Niat mau melanjutkan tidur ga bisa, ia pun keluar dan menemui mereka, bagaimanapun yang punya rumah kan Yeonjun jadi untuk apa gengsi. "Ada yang bisa gue bantu?" Jika mereka menolak, tinggal suruh angkat kaki.

"Ah ya ya oppa! Kau bisa membantuku untuk mengaduk-"

"-ah biar aku saja. Lo tinggal duduk dan diam." Beomgyu dengan cepat mengambil alih sup yang direbus dan mengaduknya berusaha sebaik mungkin agar Winter dan Yeonjun tidak banyak berinteraksi.

"Tapi itu sosis belum selesai kau potong gyu.."

"Tidak usah pakai sosis, makan ini saja sudah cukup untuk kita.." tungkas Beomgyu dingin.

Tapi Yeonjun tidak mendengarkan salah satupun dari mereka lantas meraih pisau diatas talenan, mulai mingiris 2 batang sosis itu.

Winter pun tersenyum bangga, seakan dunia telah memperlihatkan gambaran jika nanti ia menjadi seorang ibu dan punya dua anak laki-laki.

"Kalau gitu nuna mandi dulu ya gyu sayang, oppa.." Ia berjingkrak menuju kamar membuat Beomgyu terkekeh dan sekilas melihat tangan Yeonjun mengiris sosis.

Beomgyu mulai tenggelam dalam pikiran merenungkan bagaimana Yeonjun menyisakan hawa seram di mata Beomgyu. Apa karena jarang tersenyum? Atau karena hal lain?

Sedikit lagi Yeonjun selesai mengiris namun pisau malah melukai jari lelaki itu. Beomgyu refleks melepaskan sendok sup dan meraih jari Yeonjun kemudian menjulurkan lidahnya untuk memberi hisapan.

"Terimakasih.."















GA MINAT! •• YEONGYUOù les histoires vivent. Découvrez maintenant