"Haish! Minum obatnya! Lu bisakan?"
Suruh Yeonjun sebelum beranjak kedapur untuk mencuci tangan. Ia enggan berkomentar banyak saat Beomgyu memuntahkan tteokbokki yang habis dikunyah ke telapak tangannya.
Sementara, gelud di tunda dulu. Tunggu sampai Yeonjun benar-benar menjadikan Beomgyu sebagai sarapan pagi(?)
"Makannya jangan paksa gue! Jadi kena lu kan..!" Beomgyu masih bisa ngomel walau mukanya udah cemong akan keringat, air mata, dan makanan.
Ia yang tak mau dilayani Yeonjun lagi pun mandiri membuka satu tablet dan meminumnya dengan terpaksa, sembari menangis. Setelah itu berdiri dan mulai berjalan sempoyongan kearah kamar.
Sampai ditembok penyangga rumah, ia tiba-tiba berhenti dan mendaratkan jidatnya ke permukaan datar itu. "Aigo aigo.. kepalaku berputar.."
"AIGO~O!! Sekarang kepala gua juga ikut pusing. Aih.. Ck!" Gerutu Yeonjun kemudian mengambil alih tubuh Beomgyu mengangkutnya ala bridal kedalam kamar.
Lantas mendaratkan tubuh Beomgyu diatas kasur, habis itu Yeonjun berkacak pinggang. "Bentar! Baju lu kudu diganti! Gua ogah ya! Kalau sprei gue kotor gara-gara lu!" Tutur Yeonjun, mulutnya tampolable banget monyong-monyong kayak bebek.
Beomgyu yang mendengarkan sembari menutup mata hanya diam terlentang, sampai sebuah tangan mengangkat punggungnya hingga keposisi duduk dan mulai menyingkap baju berlapis yang dipakai Beomgyu. "Aa! Jangan eluu..!" Tolak Beomgyu seperti sedang mengigau yang ga penting buat didengerin.
"Lo ga usah pake baju deh!" Ujar Yeonjun saat berhasil menarik sekaligus kaos dan singlet Beomgyu.
"Nggak mau!!"
Yeonjun tak mengindahkan pertolakan Beomgyu lalu melempar pakaian anak itu ke keranjang pakaian kotor.
Ia kemudian sibuk keluar kamar dan masuk lagi dengan kompres lembab yang hangat untuk membersihkan wajah juga tubuh bagian atas Beomgyu secara bergantian, dengan lembut hingga hanya terdengar isakan kecil yang tersisa.
Ketika mendengar kata "Sudah." Beomgyu lantas mendaratkan kepalanya kebantal dan menarik selimut.
Persetan dengan pendapat Yeonjun, ia lebih mengutamakan kesembuhannya sekarang dan tertidur. Tapi lagi-lagi Yeonjun mengusik, manusia itu malah menarik selimut yang dipakai Beomgyu, menukarkan dengan yang tipis.
"Yak.. Choi Yeonjun.. Gue kedinginan! Tega banget ya lu.." Keluh Beomgyu, beberapa kali melenguh.
"Udah! Jangan bacot.." Sebagai ganti Yeonjun membawa selimut yang lebih tebal ke sofa ruang tamu untuk dipakainya nanti. Bukan maksud Yeonjun menyiksa anak itu, tapi jika selimutnya tebal, panas tubuh akan terperangkap didalam yang membuat demam Beomgyu tak kunjung sembuh.
Banyak hal yang belum dilakukan Yeonjun karena bayi besar ini. Ingatlah, Yeonjun benci bayi apalagi saat menangis.
ВИ ЧИТАЄТЕ
GA MINAT! •• YEONGYU
Різне[GANTUNG ⚠️] Temen-musuh-tunangan-dan apalagi? Siklus hubungan yang tak wajar antara remaja Choi Yeonjun dan Choi Beomgyu. ••••••••••••••••••••••••• BXB Konten dewasa & Kata kasar. Harap bijak dalam menanggapi fiksi. 200-400+ kata per chapter. •••••...
