MEMORI 12

434 71 42
                                    

*GERBANG SEKOLAH DIBUKA!!!

*Hallo para siswa/i !! Selamat datang di Brijaya School !! Selamat mengikuti berbagai drama disekolah!!

* Tidak ada peraturan di sekolah ini, karena peraturan ada untuk dilanggar jadi bersenang-senanglah didalam kelas bersama teman-teman kalian dan buatlah memori bersama mereka!!

* Memori 12 siap mengisi pikiran kalian hari ini!!

.....

Rebecca terus memandang seorang perempuan yang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit. Perempuan itu dengan kuat terus bertahan sampai detik ini saat semua diagnosa dokter mengatakan umurnya tak lama lagi. Rebecca menjadi saksi hidup atas perjuangan perempuan itu.

Perempuan itu membuka matanya perlahan.

" Rebe..."

Rebecca tersenyum.

" Lo mau minum?"

Perempuan itu menggeleng.

" Lo mau apa? Atau lo ada yang ngerasa sakit?"

" Gak mau apa-apa dan gak ada yang sakit. Lo udah mikirin soal kemarin?"

" Udah"

" Terus?"

" Gue sama lo mencintai orang yang sama, pada waktu yang sama dan sampai detik ini kita masih punya rasa yang sama untuk orang itu. Walaupun lo yang lebih berhak atasnya."

Perempuan itu menggenggam tangan Rebecca.

" Tuhan ngirim lo untuk gantiin gue.. Dan gue udah ikhlas untuk itu"

" Tapi sampai detik ini dia masih belum nerima kepergian lo"

" Dengan adanya elo disisinya gue yakin mudah buat dia lupain gue"

Rebecca berfikir sejenak.

Akankah semudah itu membuat orang berpaling? Atau semudah itukah ia mendapatkan orang yang ia cintai?

Perempuan yang berbaring diatas ranjang rumah sakit, menggerakan tangan Rebecca.

" Caa.. Bangunnn.!!"

" Caaa...."

" Rebeccaaa..."

Teriak pelan Thessa. Rebecca membuka matanya.

Wajah panic Thessa berhasil menjadi hal pertama yang Rebecca liat.

" Hmmm?"

" Geeta.. Geeta demam.." Ucap Thessa panic.

Rebecca membuka matanya lebar. Ia segera bangun dan menuju Geeta yang masih tertidur di sofa

Rebecca memegang dahi Geeta. " Astaga Eta.. Badan kamu panas banget"

" Dari tadi dia ngeracau gak jelas.. Pas gue bangun ngeliat dia udah menggigil gini" ucap Thessa

" Kita bilang ke guru aja" ucap Mourine

" Jangan.. Jangan.. Nanti semua pada panic. Gini aja bantu gue gotong Geeta supaya tidur dikasur terus habis ini gue kompres" ucap Rebecca

Thessa dan Mourine mengangguk.

Mereka bertiga menggotong tubuh Geeta lalu memindahkannya diatas kasur.

" Rin, Boleh minta tolong ambilin gue air sama handuk kecil"

Mourine mengangguk.

Rebecca menaikan selimut ingga menutupi tubuh Geeta.

" Ca, gimana ini? Masa kita tinggal Geeta sendiri dihotel"

GEETA & REBECCAWhere stories live. Discover now