MEMORI 5

350 78 10
                                    

*GERBANG SEKOLAH DIBUKA!!!

*Hallo para siswa/i !! Selamat datang di Brijaya School !! Selamat mengikuti berbagai drama disekolah!!

* Tidak ada peraturan di sekolah ini, karena peraturan ada untuk dilanggar jadi bersenang-senanglah didalam kelas bersama teman-teman kalian dan buatlah memori bersama mereka!!

* Memori 5 siap mengisi pikiran kalian hari ini!!

.....

Pukul 15:00. Geeta dan Orian sudah berada dikediaman mewah keluarga Gunawan.

Hanya butuh waktu setengah jam bagi Geeta untuk kembali sudah rapih dan siap pergi. Langkah kaki Geeta menuruni setiap anak tangga dirumahnya.

" Eta, kamu mau kemana?" tanya Olivia yang sedang duduk santai di ruang keluarga

Geeta mendekat. " Eta, mau ke makam Melisa, mi"

" Sini" Dengan suara lembut Olivia menepuk sofa disebelahnya.

Geeta ikut duduk disamping maminya itu. Tangan Olivia membelai lembut rambut anaknya itu.

" Eta, mami tahu susah buat kamu melupakan Melisa. Tapi tidak ada salahnya kamu mencoba, bukan?" ucap Olivia selembut mungkin.

" Tidak ada yang setulus Melisa, mi"

" Ada sayang. Tapi kamu yang mengeraskan hatimu untuk menerima orang baru"

Geeta hanya terdiam.

" Ya udah sana kalau kamu mau ke makam. Inget ya jam 7 kita ada acara sekolah" ucap Olivia

" Iya mi. Geeta berangkat ya. Nanti Geeta berangkat ke acaranya naik motor aja"

Olivia menggangguk. " Mami titip salam buat Melisa ya"

" Nanti Eta sampaiin, mi. Dia pasti seneng dapat salam dari mami" ucap Geeta dengan senyum diwajahnya.

Geeta beranjak dari sofa. Langkah kakinya menuju pintu utama rumah mewah itu.

Olivia hanya bisa menatap nanar anak pertamanya itu. Tidak ada seorang ibu yang sanggup melihat anaknya lama terpuruk tapi Olivia dengan sabar selalu menemai Geeta, untuk kembali menuntun ia untuk kembali bangkit. Bagi Olivia tidaklah penting dengan dan kepada siapa Geeta akan menetapkan hatinya. Baginya kebahagian anak-anaknya adalah prioritas utamanya.

Sementara itu motor antik nan klasik milik Geeta sudah membelah jalanan sore yang sudah mulai ramai. Dengan kecepatan yang sedang Geeta melajukan motornya.

Tidak butuh waktu lama bagi Geeta untuk sampai pada sebuah pemakaman umum. Perempuan itu turun dari motornya, melepas helm. Kedua tangan Geeta dengan cepat merapihkan rambutnya yang berantakkan.

Dengan menenteng satu plastic hitam berisi bunga dan menggenggam sebucket bunga, langkah kaki Geeta memasuki area pemakaman.

Langkah kaki Geeta berhenti, ia duduk disamping sebuah makam dari orang yang pernah menghiasi hari-harinya, orang yang selalu mengganggu tidurnya selama 2 tahun ini, orang yang pernah benar-benar membuatnya menjadi orang yang paling bahagia. Makam itu bertuliskan nama Melisa Intan Rahardja. Geeta menaburkan bunga yang ia beli tadi, tidak lupa ia menaruh sebucket bunga diatas makam tersebut.

" Sayang.." panggil Geeta lirih. Geeta mulai bercerita kepada sang kekasih tentang apa yang ia alami beberapa hari ini, mulai dari pekerjaan, sekolah hingga keluh kesahnya, serta kerinduan yang teramat dalam pada mending kekasihnya semua Geeta ceritakan dengan air mata yang kembali berhasil lolos. Geeta terus bercerita seakaan kekasihnya itu akan mendengar semua ceritanya.

GEETA & REBECCAWhere stories live. Discover now