06. Second Chance

79.5K 9K 77
                                    

Ternyata benar apa yang diceritakan Tristan

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Ternyata benar apa yang diceritakan Tristan. Sikap Zara sungguh berbeda. Kalau Zara yang dulu, pasti sudah melompat naik ke atas kereta kuda dan meneriakkan selamat tinggal. Tapi di sini ia duduk tegak, menolak ajakan Lady Cecillia.

"Baiklah. Kalau begitu, aku juga tinggal di sini sampai Tristan datang menjemput."

Zara menatapnya ragu. "Apakah kita punya hubungan yang baik, Lady Cecillia?"

Lady Cecillia mengangkat cangkir tehnya. "Jujur saja, tidak ada satu pun keluarga Graham yang menyukaimu. Kamu sudah menjebak Tristan. Mencoreng nama baik keluarga kami dengan sikap dan tindakan tak terpuji."

Sekarang Zara tahu sifat blak-blakan Tristan itu keturunan dari siapa.

Lady Cecillia lanjut berkata setelah menyesap teh. "Namun aku percaya setiap manusia layak mendapatkan kesempatan kedua. Mungkin kecelakaan yang terjadi padamu bukan suatu kebetulan. Mungkin itu cara Tuhan untuk mengubahmu menjadi lebih baik."

"Ya, benar. Pasti Tuhan yang merencanakan ini semua. Memberiku kesempatan kedua untuk hidup."

Sialnya, aku harus menjalani hidup sebagai Zara Sherrington yang dibenci semua orang.

"Lady Cecillia, kamu harus membantuku. Tristan tidak percaya denganku. Apa yang harus aku lakukan?"

"Tristan tidak mudah memaafkan orang yang mengkhianatinya. Apapun yang kamu bilang, akan sulit baginya untuk mempercayaimu. Kamu harus menunjukkan padanya kalau kamu sudah berubah."

"Aku tidak tahu harus mulai dari mana."

Zara sudah memenangkan hati warga Norfolk dengan menjadi sukarelawan di sekolah. Ia mendengarkan komplain dari para pekerja yang ternyata selalu telat gajian. Zara langsung sigap membereskan masalah ini dengan Tuan Wilson. Tapi sepertinya itu belum cukup.

"Hmm...," Lady Cecillia memperhatikannya dengan seksama. Sikap dan kelakuan Zara sudah berubah lebih positif. Ia hanya kurang satu hal.

"Kamu harus berlatih caranya menjadi seorang duchess yang baik."

***

Zara mulai latihan beretika seperti bangsawan. Bahkan dari hal yang se-simple mungkin, seperti cara duduk, berjalan, dan berbicara. Ia juga diajarkan table manner. Zara merasa seperti bayi yang baru belajar merangkak.

Hari ini, Zara baru saja selesai latihan dansa dengan guru yang disewa Lady Cecillia, ketika ibu mertuanya itu bersiap-siap mau pergi.

"Aku mau pergi ke upacara pemberian nama untuk cucuku. Mungkin akan kembali 2 hari lagi. Kamu mau titip sesuatu?" tanya Lady Cecillia sambil memakai sarung tangannya.

"Aku boleh titip beberapa potong gaun? Yang biasa saja untuk dipakai sehari-hari. Gaun yang lama sudah kebesaran untukku."

Tubuh Zara lebih ramping sekarang karena ia rajin olahraga dan mengubah pola makannya.

Becoming A DuchessTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon