23. Amnesia?

54.1K 6.4K 510
                                    

Zara sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit darurat ketika ia diberitahu bahwa Elena ingin berbicara dengannya

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Zara sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit darurat ketika ia diberitahu bahwa Elena ingin berbicara dengannya.

Adik iparnya sudah menunggu di ruang tamu. Ia memainkan jemarinya seperti orang gelisah dan mendongak ketika Zara menghampiri.

"Selamat pagi, Elena. Kamu baik-baik saja?"

"Pagi, Zara. Ya, aku baik-baik saja."

Meskipun Elena berkata seperti itu, tapi Zara bisa melihat kegundahan di wajahnya.

"Bagaimana dengan si kecil Edith?"

Setelah Drake pulang dari Belgia, Elena sering datang menjenguk namun ia tidak membawa serta bayi perempuannya.

Terjadi sedikit pertengkaran saat Zara menyindir Drake sebagai seorang pecundang. Elena tanpa sengaja mendengar percakapan itu, sehingga hubungan mereka yang sudah dingin bak di kutub utara semakin memburuk. Jadi kedatangan Elena pagi ini membuatnya bingung.

"Itu alasan aku menemuimu."

"Apa yang terjadi dengannya? Edith sakit?"

"Oh, bukan... Edith sangat sehat. Dia naik 1 kilogram bulan ini. Bahkan sudah mulai berceloteh satu dua patah kata seperti ma-ma dan da-da." Ekspresi hangat dan rasa bangga terpancar di wajah Elena.

"Wah, benarkah? Edith sangat pintar."

"Dia juga beberapa kali mencoba untuk duduk. Bukankah itu terlalu cepat untuk bayi empat bulan?" Elena tertawa.

Ini pertama kalinya Elena begitu terbuka membicarakan perkembangan Edith. Kerasukan apa wanita ini?

"Baguslah. Itu tandanya Edith sehat dan aktif."

"Ya, tapi bukan itu yang mau aku bicarakan." Wajah Elena kembali serius dan ia sedikit tersipu. "Aku pikir aku berutang maaf padamu."

"Maaf?"

Elena mengangguk dan menatap mata Zara lurus. "Saat kamu menggendong Edith... Perkataanku waktu itu sangat buruk. Aku harap kamu tidak menyimpannya dalam hati."

"Ahh, itu... Aku sudah melupakannya," ucap Zara tulus.

"Tapi reaksiku seperti itu bukan tanpa alasan. Kamu yang berkata sendiri bahwa kamu benci anak-anak. Dan kamu pernah mendorong jatuh anak pelayan yang mengagumi gaunmu."

Elena terus berbicara, "Kamu harus maklum kalau aku tidak bisa percaya denganmu. Tidak atas apa yang telah kamu perbuat pada keluarga ini."

Becoming A DuchessWo Geschichten leben. Entdecke jetzt