Bikin Dede

31.4K 505 12
                                    

"Hoammm..."

Aku menggeliat saat terbangun tengah malam karena tenggorokanku rasanya kering bukan main. Semalam, saking enaknya berkhayal ngentot dengan bapak, aku sampai tidur dengan sangat nyenyak. Salah satu fantasi liarku untuk mencicipi celana dalam bapak terkabul, bonusnya bahkan aku sampai bisa merasakan cairan precum yang menempel di sempak bapak.

Kulirik jam dinding di kamarku, arah jam menunjuk ke arah pukul 2 pagi. Dengan malas aku beranjak dari tidurku dan segera keluar dari kamar untuk menuju dapur.

Plok...plok...plok...

Aku mengernyit saat mendengar suara keciplak yang nyaring terdengar dari kamar bapak dan ibuku. Aku yang tadinya kehausan tiba-tiba menjadi tidak haus sama sekali. Otak kotorku langsung berfungsi, tadi itu pasti suara selangkangan beradu. Bapak dan ibu sedang bercinta.

Haus yang tadi melandaku berubah jadi haus mata, aku ingin mengintip bagaimana bapak mengentot ibuku. Kontol bapak pasti bermain dengan lincah di liang senggama ibuku, buktinya suara keciplak itu makin nyaring diiringi suara erangan ibuku yang coba dia ditahan.

"Ahhh, pak! Lebih cepet pa-ashh...."

"Hm, kenapa bu? Mentokin? Mentokin ya? Ibu suka? Suka kontol bapak huh? Suka kontol bapak goyang memek ibu?"

Pelan, aku mengendap ke arah kamar bapak dan ibu. Benar saja, dari sini aku bisa mendengar suara bapak melolong jantan seperti seperti serigala alpha dan ibu yang mendesah bagai kerbau dicucuk, keduanya terdengar nampak menikmati kegiatan percintaan mereka tanpa sadar kalau putra semata wayang keduanya tengah menguping saat mereka asik ngentot.

"Sodok terus pak, akhhh... enak pak, kontol bapak penuhin memek ibu..."

Bapak menggeram. "Enak ya kontol bapak huh? Memek ibu sampe becek, enak? Iya enak?"

"Enak pak, terus... Terus... Ah... Aghnn... ibu keluar lagi pakhnnn..."

Aku meneguk lidah membayangkan bagaimana kontol bapak menghujam memek ibu sampai membuat wanita yang sudah melahirkanku itu mendesah keenakan dan binal seperti itu. Tidak habis pikir, ibu yang kukenal pendiam dan penyayang ternyata pemuja kontol bapak sama sepertiku.

"Memek ibu masih ketat, bapak hamilin ya biar longgar."

"Ahn, ah... Jangan pak, ough... "

"Adnan minta adik, kita buat ya? Ibu mau dientot kontol bapak kan? Nurut."

Aku kembali meneguk salivaku, bapak terlihat sangat dominan jika didengar dari bagaimana mereka beradu obrolan sambil ngentot. Meski bapak tegas padaku, aslinya bapak adalah suami takut istri, dia paling takut kalau ibu sudah marah. Ternyata hanya bermodalkan kontol dia bisa menaklukan ibu di ranjang.

"Kontol bapak cuma buat ibu, tebel... lebih panjang dan tebel dari pentungan satpam, ouhhh..."

"Arghhh... Bapak mau keluar bu, di dalam ya?"

Kudengar nada bicara bapak melembut meski suaranya masih terdengar terengah sambil sesekali menggeram. Suara pernyatuan memek dan kontol mereka juga menjadi samar, sepertinya bapak sudah sampai di ujung  kenikmatannya. "Bapak sayang ibhukh... Ahhh, bangsat..."

Bapak kembali melolong dengan suara yang sangat seksi dan sangat jantan, benar-benar pejantan idaman pria dan wanita. "Oughh...."

Aku yakin kalau bapak dan ibu sama-sama sudah crot karena suara mereka tidak lagi terdengar. Namun, saat akan beranjak pergi aku mendengar satu kalimat yang membuatku urung.

"Sekali lagi ya bu?"

Mendengar bapak bicara begitu, aku bergegas menuju taman belakang. Dari sana aku menaiki tangga bambu dan naik ke atap rumahku. Sambil tergesa-gesa karena tidak mau ketinggalan adegan, aku membuka satu  genteng yang menutupi kamar orangtuaku. Whoila! Aku dapat jackpot ketika dari atas sini aku bisa melihat dengan jelas kegiatan ngentot orangtuaku, tubuh bapak nampak sangat berkeringat sehingga menambah aura kejantanannya. Sedangkan ibu terlihat lemas dan kelelahan di bawahnya, dapat kulihat wajah ibu nampak pasrah saat bapak menggesek kepala kontolnya di bibir memek ibuku.

Susu Kental BapakWhere stories live. Discover now