S t r a w b e r r y . A n g e l

Start from the beginning
                                    

"Na, ingat! he said that he want me... he want me, Na!!!" pekik Ziya tak tertahan, jika ada kasur empuk di sampingnya, Ziya pasti akan langsung berguling-guling di sana sekarang.

Mulut Neena dibuat sedikit menganga, ia takjub dengan tanggapan Ziya.

Sementara Fyneen dibuat jadi geleng-geleng kepala sambil terkekeh geli mendengarnya, bersahabat dengan Ziya itu memang menyenangkan.

Kadang anggun, kadang agresif, definisi cewek antik tapi cantik. ini dia, Minara Ziya Harfandi.

°°°°°

Hari telah berganti, sekarang hari minggu, dan sekarang Jazziel sudah siap untuk pergi keluar. Jangan harap bahwa Jazziel akan memikirkan lagi apa yang terjadi kemarin, tepatnya apa yang terjadi saat pesta kemarin. "Yang lalu biarlah berlalu", kalimat tersebutlah yang sering Jazziel dengar dari mulut Agha.

"Mam, papi mana?" tanya Jazziel saat turun dari anak tangga dan berpapasan dengan ibunya.

"Jogging sama ade." jawab Alisha segera sambil menggendong kucing peliharaan yang beri nama Himeka.

"Hm, Yasa izin ke rumah Raka."  Jazziel yang akan menyalami ibunya datang mendekat, mengambil alih Himeka agar ia leluasa mencium dan memeluk ibunya.

"Bye mam, bilang sama papi... Titip pesan ke Kana juga, kalau dia mau ikut suruh bilang sama Agha, nanti biar sekalian dijemput."

Alisha mengacungkan jempolnya, paham, mengalihkan Himeka untuk kembali dalam pelukannya.

...

Sejak remaja, Raka sudah gemar memotret hal-hal yang menarik perhatiannya. Berbagai objek menarik berhasil ia temui dari alam. Hobi yang demikian menghantarkan Raka masuk ke dalam dunia fotografi.

Berkat hobinya, Raka pun tidak segan-segan menyulap kamar tidurnya menjadi ruang multifungsi, karena ukurannya yang cukup luas, ruang tempatnya beristirahat itu juga dijadikannya sebagai ruang untuk bekerja, dan di sanalah Raka berada sekarang.

Tidak banyak yang Raka lakukan saat ini, hanya menunggu print out foto hasil jepretannya. Bukan foto alam, tapi masih sama-sama ciptaan Tuhan, indah dan berkesan, apa lagi kalau bukan foto model BA perusahaan kakanya.

Sangking terpakunya Raka sekarang, ia sampai tidak mendengar pintu kamarnya berdecit karena dibuka. Diam-diam Jazziel memposisikan tubuhnya di belakang Raka yang sedang duduk di kursi kerjanya setelah berjalan mengendap-endap.

Setelah berhasil berdiri di belakang Raka, Jazziel sedikit mencondongkan tubuhnya agar melihat dengan jelas apa yang sedang Raka amati.

Satu kata yang keluar dari mulut Jazziel berhasil mengagetkan Raka.

"Mesum!!!"

Raka terlonjak, kaget dengan suara tiba-tiba dari mulut Jazziel, hingga akhirnya Raka mengumpat kesal.

"Anjing, babi, bangsat lo!" refleks Raka menelungkupkan kumpulan foto yang sudah ia print out.

"Ngapain sih lo, anjing. Masuk ga ngetuk-ngetuk. Benar-benar lu ya!!!" sumpah, Raka merasa jengkel sekarang.

Ingin sekali Jazziel tertawa keras, tapi ia yakin kalau orangtua Raka masih tidur karena begitu sibuk di hari biasa, so ya, Jazziel cukup tau diri agar tidak banyak mengganggu.

"Sexy." Satu kata lagi keluar dari mulut Jazziel.

"Apanya?"

"Itu, foto cewe yang lo print out. Maklum sih gue kalo lo liatnya sampe lupa diri, ga sadar kalo ada orang masuk. Maklum banget gue, Rak."
Jazziel kembali mendekati Raka, menepuk pundak sahabatnya sambil memerhatikan foto-foto itu kembali.

JAZZIYAWhere stories live. Discover now