⚠️ : Mature contain (20+)
🍀 🍀 🍀 🍀
Elgart punya sejarah masa lalu kelam, ingin melepaskan diri dari rasa bersalah. Sedangkan Narina cuma mau menemukan keberanian. Dua orang terluka dipertemukan di pemakaman ayah Narina. Elgart setuju membantu N...
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Menu makan malam hari itu adalah sop iga sapi. Narina dengar dari koki keluarga Ellias kalau Elgart suka sekali pada makanan satu ini jadi dia berinisiatif memasaknya sendiri.
"Serius ini buatan mu?" Tanya Elgart sambil menghampiri meja makan. Matanya berbinar terang melihat makanan yang terhidang.
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
(Penampakan sop buntut/iga sapi, kalau ditempat saya sukanya dimakan sama emping melinjo, sambel bawang/kacang dan lontong ☺️☺️).
🍀 🍀
"Ayo duduk, mumpung masih panas" tukas Narina. "Saya tidak tahu rasa seperti apa yang Mas Ega sukai jadi saya membuatnya sesuai resep keluarga" menciduk nasi panas ke atas piring lalu memberikannya ke hadapan Elgart.
Elgart tak menunggu lebih lama lagi, dia langsung duduk lalu mulai menyantap masakan Narina.
"Awh! Panas...." Tukasnya sambil menjulurkan lidah dan mengipasi mulutnya sendiri memakai tangan.
Narina duduk di sebrang Elgart tertawa melihat ulahnya. "Makanya pelan-pelan aja. Keretanya belum mau berangkat kok" godanya.
"Kamu bisa tertawa juga. Kupikir kamu sebangsa robot alien".
Giliran Narina terkekeh. Selama ini dia memang dikenal sebagai orang yang cenderung menutupi perasaannya serta irit ekspresi, tapi sebenarnya jika sudah akrab dengan seseorang secara otomatis Narina akan lebih sering menunjukkan sisi berbeda serta terbuka.
"Pakai sambal hijau lebih enak Mas Ega, lalu dicampur kecap manis".
"Seperti ini?". Tangan Elgart bergerak mengambil setengah sendok sambal ke dalam piringnya kemudian mencampurnya bersama kecap.
Narina mengangguk. Dia menunggu reaksi Elgart dan menjadi puas setelah melihat ekspresi gembira dari paras tampan pria itu pada suapan berikutnya.
"Wow. Tidak pernah terpikirkan olehku menikmati sup iga sapi dengan cara begini" menurunkan pandangannya ke arah piringnya seakan Elgart baru saja melihat sihir memukau dari seorang pesulap. Lalu menaikkan tatapannya lagi pada Narina. "Kamu sejago ini memasak, kenapa tidak melanjutkan mimpimu jadi seorang ahli masak? Aku dengar dari mendiang ayahmu dulu, mimpimu katanya membuka rumah makan sendiri".
