[55] It's Showtime! (1)

918 122 5
                                    

Berbagai komentar membanjiri cuplikan video di status itu.

Netizen AA:
Ini adegan ngelabrak pelakor?

Netizen BB:
Cewe yang rambut pendek pelakornya?

Netizen CC:
Cantik-cantik pelakor.

Netizen DD:
Ngeri juga ya, setelah suaminya direbut sekarang calon adik iparnya? Kalau diposisi itu sih, gak cukup cuma disiram pake air di gelas.

Netizen EE:
Itu mas-mas yang gak berkacamata mantan suami mbak-nya yang nyiram ya? Ko kaya ngebela si pelakor.

Netizen FF:
Mas-mas yang berkacamata siapanya?

Netizen GG:
Loh bukannya itu mbak Kayla? Anaknya Pak gubernur X.

------

Seperti yang Angga prediksi, cukup satu saja ada orang yang bisa mengenali salah satu pemeran di video itu, maka setelahnya akan bermunculan komentar-komentar lain yang saling menguatkan. Para netizen yang kurang kerjaan itu, akan berubah menjadi detektif dunia maya, langsung mencari informasi detail berbekal jempol di ponsel mereka. 

-----

Netizen MM:
Kayaknya gue pernah liat mbak yang rambut pendek. Kok mirip kakak si kembar Twin-Twin Little Star ya? Yang ini nih, cek link-nya ___ Pernah muncul pas nyanyi di sini. Sampe gue ubek-ubek lagi buat mastiin.

Netizen LL:
Iya bener. Mirip banget. Ini gue cek juga namanya Tasha Nayara. Googling aja banyak info-infonya.

Netizen VV:
Gilllss.. profil akademis mbak rambut pendek kok keren banget! Masa kek gini jadi pelakor sih? High quality pelakor dong. Ye pantes sih kalo bisa gaet banyak cowo.

------

Sampai situ mulailah para netizen tadi akan menggali satu per satu hal-hal tentang Tasha, si pelakor di adegan itu. Tentunya tema 'pelakor' memang akhir-akhir paling hits di jagad maya. Hasil dari banyaknya tontonan sinetron dan drama kurang mutu dengan tema sejenis, meracuni pikiran para netizen, dan tentunya para wanitalah yang paling heboh berghibah di sana.

Setelah satu jam, Angga bergeming dari layar ponsel di hadapannya yang daritadi ia membaca-baca komentar para netizen itu. Sambil berkali-kali menahan nafas merasa kesal lebih banyak Tasha dipojokkan di komentar-komentar tersebut. Sampai ketukan di pintu ruang kerjanya dimana Deva lagi-lagi masuk ke sana.

"Gimana Dev?"

"Kita kalah cepat, Pak. Ada pihak lain yang sudah mencari tahu dan menyelesaikan perkara itu. Penyebar berita hanya anak SMA, jadi dia dilepaskan dari tuntutan. Hanya diminta untuk menghapus postingan itu dan permintaan maaf secara terbuka."

Deva menambahkan, "Sebentar lagi anak itu akan posting permintaan maaf di akun medsosnya."

Walaupun terlambat dan gosip sudah melebar kemana-kemana, tapi setidaknya Angga bisa bernafas lega karena video memalukan itu akan hilang dengan sendirinya.

"Ngomong-ngomong siapa yang sudah mengurusnya?"

"Info dari orang tua si anak SMA itu, ada beberapa pihak yang menghubunginya. Bukan kita saja yang merasa terganggu dengan video itu."

Tentu saja, seperti yang dapat diprediksi lagi oleh Angga, video itu merugikan banyak pihak. Dan tentunya nama baik setiap keluarga, karir politik, bisnis dan citra-citra lainnya.

"Tapi tetap saja, sudah banyak yang melihat adegan itu dan orang-orang mulai penasaran, Pak. Karyawan-karyawan di perusahaan kita mulai bergosip."

"Biarkan saja, itu hanya akan bertahan selama satu atau dua minggu. Setelahnya mereka akan lupa."

30 Days DinnerWhere stories live. Discover now