Teori

123 98 21
                                    

“Entah itu pemberian yang besar, kecil, mahal ataupun murah. Jika sudah cinta, rasanya pasti berharga.”


_________:________
;Tarta Pov;


Hari minggu ini ulang tahun mama, rencananya setelah lihat pameran di galeri Lentera, Aku lanjut membeli hadiah untuk mama.

Tapi tidak disangka, Makhluk ini lupa.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Seharusnya tidak lupa, tapi Aku terlalu terlena saat bersama Neira.

Biasanya tidak lupa, biasanya tepat pukul 10.35 memberi hadiah untuk mama.

Tapi hari ini hancur sudah rencana yang seperti biasa.

Bukan salah siapa-siapa, ini salah Tarta, karena lupa hari kelahiran mama.

Hari ini Aku, Tarta. Membawa mobil sendiri, pak Bandot hari ini libur. Tidak bisa mengantar seperti biasa.

"Macet."

Saat ini, makhluk bodoh ini, yaitu aku sendiri, hanya bisa menggerutu di dalam mobil.

"Saat ini mama pasti menunggu."

Untuk sebagian orang ini hanyalah hari yang biasa, semua orang bertambah usia, mendapat hadiah, setelah itu sudah ...

Esoknya sudah tidak meriah.

Ulang tahun hanyalah angka.

Tapi arti kelahiran mama berbeda. Menurutku apapun yang berkaitan dengan mama sangat berharga. Hal sekecil apapun itu harus berusaha kuperhatikan.

Karna Tarta Randema saat ini hanya punya mama. Papa sudah tiada.

Hanya mama tempat terbaik untuk bersandar, Tarta anak satu-satunya, punya tanggung jawab besar.

Tarta masih perlu belajar.

***

Setiap hari Tarta singgah kesini, biasanya Tarta juga menginap di sini.

Ini semacam rumah kedua Tarta. Di sini ada banyak orang, bermacam-macam.

Mereka selalu berdoa. Setiap hari, setiap saat.

Di sini mama selalu melawati hari-harinya. Sendiri.

Untungnya mama mengerti cara bahagia.


Di sini, kembali lagi aku disini. Di rumah sakit ini. “Tarta akan rayakan hari kelahiran mama, seperti tahun-tahun sebelumnya. Walau agak terlambat.”



***//***

Tarta melangkahkan kaki dari tangga menuju kamar tempat ibunya di rawat. Sudah tiga tahun ibunya melewati hari-hari didalam kamar ini.

Bagaikan burung yang terkurung dalam sangkar. Tapi mau bagaimana? Ini demi kebaikannya sendiri.

Langkah Tarta terhenti. Mengetuk pintu yang ada dihadapannya.

Bisa terdengar dari dalam bahwa
Suara pintu Vip ruang cendana 2 terketuk.

Matanya menelaah setiap sudut ruangan. Mamanya ada diatas kursi roda, menghadap keluar jendela. Melihat ramainya jalan ibu kota.

KERTAS DAN CORETANNYA [°YOSHI-TREASURE°] ✓Where stories live. Discover now