tigapuluhsatu

6.2K 484 9
                                    

VOTE,KOMEN,DAN FOLLOW AKUN AUTHOR!!

TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA!!!

HAPPY READING❤️❤️❤️❤️

******

Ara menoleh ke Kefan yang masih asik dengan eskrim milik nya.

"Bang, ikut Ara bentar"Ucap Ara dan segera menarik lengan Kefan.

Kefan yang di tarik pun hanya pasrah"Emang mau kemana sih Ra?"Tanya Kefan kesal.

"Udah ih abang ikut aja gausah bawel"Ucap Ara dengan terus menarik lengan Kefan.

Ara pun melangkah menuju cafe yang di tempati oleh Vanya dan seorang perempuan.

Saat hendak menyebrang terlihat Vanya dan perempuan itu sudah keluar dari cafe tersebut dan pergi.

Ara yang melihat itu mendesah kecewa, ia memicingkan matanya saat melihat perempuan tersebut sekilas mirip Senja.

"Kok mirip Senja ya"Gumam Ara.

"Lah bukan nya itu sahabat lo Ra? Vanya kan?. Dia sama siapa tuh"Tanya Kefan yang terus melihat kepergian Vanya dan perempuan tersebut.

"Udah yuk kita pulang"Ucap Ara dan pergi duluan meninggalkan Kefan yang sedang misuh-misuh karena di tinggalkan. Kefan pun mengejar Ara yang sudah memasuki mobil.

skip

Sesampai nya mereka di rumah Ara pun menuju kamar nya, begitu pun dengan Kefan.

Di dalam kamar Ara masih memikirkan kejadian tadi saat melihat Vanya dan seorang perempuan.

"Tapi kalau emang senja gimana?. Ah ga mungkin, kan Senja marah sama Aku dan Vanya"Ucap nya lalu membaringkan tubuh nya.

"Kehidupan Ara ternyata rumit juga, banyak banget teka-teki nya. Penasaran banget sama Aily"Gumam nya dan menutup mata untuk menjelajahi Alam mimpi.

Keesokan hari nya Ara sudah anteng di meja makan bersama Keluarga nya.

Mereka menikmati sarapan dengan khidmat sesekali Kefan menjahili Ara entah itu mencomot roti milik nya atau mengambil susu nya.

Ara yang sudah terlanjur kesal pun memukul pelan tangan Kefan.

"Abang gausah jahil deh!!"Ucap Ara kesal.

"nyenyenye"

Ara pun semakin kesal dengan sabar Ara pun mengambil selembar roti lagi, dan memakan nya.

Damian dan Anita yang melihat kedua anak nya pun diam-diam terkekeh pelan.

Tak berselang lama mereka pun selesai dengan sarapan nya. Ara dan Kefan yang sudah pamit kepada Damian dan Anita bersiap untuk berangkat ke sekolah, begitu pun dengan Damian.

Kini di perjalanan kedua sejoli sedang asik dengan kegiatan masing-masing, Ara yang sibuk memandangi bangunan yang menjulang tinggi dan Kefan yang fokus menyetir.

Sesampai nya mereka di sekolah Ara pun pamit kepada Kefan dan pergi menuju kelas nya.

Di setiap langkah nya banyak yang menyapa Ara dan di balas baik oleh  Ara.

"Kak Ara cantik banget "Ucap salah satu siswi dan menatap kagum ke arah Ara.

"Alhamdulillah makasih, kamu juga cantik kok"Balas Ara dan melanjutkan langkah nya menuju kelas.

"Assalamu'alaikum" Ucap Ara saat memasuki kelas nya.

"Wa'alaikumsalam" Jawab teman-teman Ara.

Ara pun tersenyum manis dan melangkah ke arah bangku nya yang sudah terdapat Vanya di sana.

Transmigrasi AfifahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang