tiga

24.2K 2.1K 91
                                    

Happy reading

*****
Kini Afifah sedang bersandar dan menatap Mommy Ara yang tengah menyuapi nya dengan antusias.

"Sayang makan yang banyak ya biar cepet sembuh "ucap Anita tersenyum

Afifah hanya mengangguk saja ,dirinya masih tidak menyangka akan mengalami hal tersebut ia pikir transmigrasi hanya ada di dalam novel-novel ternyata hal itu salah ,semua ingatan sudah di berikan oleh Ara saat dirinya pingsan tadi di bawah Alam sadar Ara menemui nya dan memberitahukan semua nya tentang Alric ,Abang,dan jangan lupa kan wanita satu itu Luna.

"Kamu udaa di buta kan oleh cinta Ara,tapi tenang Insyaallah aku bakal ubah pndangan orang-orang terhadap mu"batin Afifah.

skrng kita manggil nya ara aja ya gessya:)

"Sayang kamu kenapa nak?kenpa melamun kamu ada yang sakit sayang?tanya Mommy yang mana sakit"ucap Mommy khawatir.

Ara tersenyum lembut"Ara gapapa Mom,oh iya Daddy kemana Mom?"tanya Ara.

"Daddy kamu ke kantor sebentar sayang tadi di kantor ada masalah sedikit"jawab Mommy seraya tersenyum manis ke arah putri nya.

Ara hanya manggut-manggut saja ,jika di tanya Ara sudah memakai jilbab apa belum jawaban nya belum ya karna Asisten nya belum juga muncul membawakan jilbab Ara.

"Mom nanti semua baju Ara yang di lemari kita sumbangin aja ke panti Asuhan ya Mom ,Ara udah gamau pake pakaian pendek Ara mau pakai hijab terus boleh kan Mom?"tanya Ara menatap mommy nya dengan penuh harap semoga mommy nya mengizin kan nya

Anita tersenyum ke arah putri ny sungguh perubahan putri nya membawa dampak yang sangat positif ,dirinya sangat senang dengan perubahan Ara kesayangan nya.

"Boleh sayang nanti kalau kamu udah sembuh kita belanja keperluan kamu ya sayang"ucap Anita.

Ara tersenyum dengan lebar "iya mom makasih ya mom Ara sayang mommy"ucap Ara memeluk Mommy nya dengan sangat erat.

"Apapun untuk mu dear "jawab Mommy membalas pelukan putri nya

Tak lama dari itu pelukan mereka harus terlepas ketika mendengar seseorang masuk kedalam ruangan Ara ternyata itu adalah salah satu Asisten yang mereka tunggu-tunggu kedatangan nya.

"Ini non barang nya disitu udaa ada jilbab sama baju tidur piyama lengan panjang dan alat untuk Sholat"tanya Asisten atau lebih akrab di panggil bi Surti.

"Alhamdulillah akhir nya udah sampai makasih banyak ya bi "ucap Ara dengan lembut.

bi Surti terkesiap sebentar melihat senyuman nona nya karena selama ini nona nya hanya menampilkan raut acuh tak acuh .

"Eh iya non sama-sama atuh ,yauda kalau gitu saya permisi ya non ,nyonya "ujar bi Surti dan berlalu dari sana.

"Kamu mau langsung mandi sayang? tapi impus kamu gimana? nanti kalau kenapa-kenapa gimana?"tanya Anita bertuntun.

"Eum Ara juga bingung mom"jawab Ara seraya menggaruk pipinya yang tak gatal sama sekali.

"Yauda kalau gitu sini Mommy bantu kamu , badan kamu di gosok pakai tisu basah aja ya sayang,mandi nya di pending dulu tunggu sampai kamu sembuh baru boleh mandi"ucap Anita dan mulai membantu Ara mengangkat lengan baju nya .

Anita dengan telaten membersihkan badan putry nya dengan tisu basah,dan kini terpampang lah kulit Ara yang asli kulit putih bersih seputih susu.

"Sayang kamu punya kulit yang sangat bagus kenapa kamu nutupin hm?"tanya Anita.

"Gapapa Mom Ara pengen aja hehe"jawab Ara terkekeh canggung.

Anita hanya geleng-geleng melihat tingkah anak nya ,di rasa cukup Anita mulai memakai kan baju piyama bewarna biru untuk Ara setelah selesai menyisir rambut Ara dan memakai kan Ara jilbab bewarna hitam yang sebatas di bawah dada.

Anita melihat putri nya memakai hijab di tambah muka Ara yang polos,putih bersih sangat cantik .

"Kamu cantik banget sayang"kagum Anita.

"Alhamdulillah makasih Mom,Mommy juga cantik kok"kekeh Ara.

"Haha kamu bisa aja sayang "jawab Anita.

"Mom Ara boleh minta tolong ga?tolong bantuin Ara ke kamar mandi ya Ara mau ambil air w
Wudhu buat Sholat,bentar lagi masuk Maghrib "tanya Ara.

"Boleh dong sayang ,yauda sini mommy bantu"jawab
Anita dan mulai menuntun
Ara untuk ke kamar mandi mengambil air wudhu .

Setelah selesai Ara keluar dari kamar mandi di bantu oleh mommy nya ,mengambil mukenah dan memakainya ara pun mulai sholat maghrib nya , Anita? mommy nya itu sedang keluar untuk membeli makanan .

Beberapa menit kemudian Ara sudah selesai dengan sholat nya kini ia bersandar pada brankar nya dan mengambil Al-Qur'an mulai membaca nya dengan suara yang merdu .

al-hamdu lillahi-lazi anzala 'ala' abdihil- kitaba wa lam yaj'al lahu iwaja (n).

Qayyimal liyunzira ba'san syadidam mil ladunhu wa yubasysyiral-mu'mininal-lazina ya'malunas-anna lahum ajran hasana (n).

maksina fihi abada(n).

wa yunziral-lazina qaluttakhazallahu walada (n).

ma lahum bihi min 'ilmiw wa la li'aba'ihim ,kaburat kalimatan takhruju min afwahihim iy yaquluna illa kaziba (n).

Mendengar lantunan Ayat suci Al-Qur'an membuat keenam pria berhenti di depan pintu untuk mendengarkan, salah satu dari mereka berbicara.

"Dad yang ngaji di dalam siapa?perasaan Mommy ga gitu suara nya deh"tanya Kefan bingung .

"Tapi kalau di dengar-dengar suaranya kaya mirip Ara gasih?"ucap Vano menatap ke mereka.

"Cih mana mungkin tuh cupu pinter ngaji"jawab Kefan acuh .

"Kefan!!Daddy gapernah ajarin kamu berbicara seperti itu kepada adik kamu!!setelah menemui Ara kalian harus meminta maaf!karna kalian lah anak saya seperti ini"ucap Damian tegas dan menatap mereka tajam.

Setelah berbicara damian masuk keruangan putri nya di susul mereka berlima saat masuk Damian mendapati seorang gadis memakai mukenah dan melantunkan ayat suci Al-Qur'an ,sungguh mendengar suara itu rasanya seperti adem ,suara yang lembut penuh ketenangan .

Mendengar ada orang yang memasuki ruangan nya Ara mengangkat kepala nya dan menatap Daddy dan kelima pria di belakang sang Daddy.

"Daddy udah pulang?gimana sama kerjaan Daddy?"ucapan Ara membuat mereka terbelalak kaget .

Sungguh perubahan Ara sangat drastis ,kulit putih bersih tidak seperti biasa yang item,muka polos tanpa make up,wajah yang bersinar,bulu mata lentik,hidung mancung,dan jangan lupa bibir pink alami nya sungguh ciptaan yang sempurnah.

"Daddy udah atasin semuanya sayang ,kamu pinter banget ngaji nya ya belajar dari mana putri daddy hm?"ucap Damian lembut mengelus kepala putri nya yang di baluti mukenah bewarna putih.

"Ara udaa belajar dari lama kok dad tapi Ara jarang ngaji jadi Daddy gapernah denger hehe"sungguh Ara saat ini sangat tidak enak karena telah membohongi orang tua.

"Wah ara udah berubah ya ,jadi makin cantik aja "ucapan genit Satria membuat Ara tersenyum canggung.

"Alhamdulillah makasih eum"bingung Ara saat tidak mengetahui nama sahabat Abang nya.

"Dia Satria sayang sahabat Abang kamu"ucap Damian membuat Ara hanya mengangguk-nganggukan kepalanya.

"dia berubah"batin alric yg menatap ara dengan intens.

"cantik"batin alex

"lo berubah ,ck tapi siapa tau itu siasat dia buat ambil perhatian gue lagi"batin kefan berdecih

jangan lupa vote!!

Transmigrasi AfifahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang