3 : Mimpi Tentang Seorang Gadis

26 8 2
                                    


⚠️ Before you read this story, please follow my account ⚠️

Steven memandang ke luar beranda bilik nya.Cahaya redup matahari menerobos masuk ke biliknya.Ruangan mewah itu nampak terang dan luas.Tiba-tiba pintu biliknya di ketuk oleh seseorang,Encik Parkinson masuk dengan sopan lalu mendekati Steven yang berada di beranda bilik.Encik Parkinson membisikkan sesuatu di telinganya.Kemudian,wajahnya berubah dengan drastik dan aura dingin memenuhi ruangan luas itu.

"Tuan Muda Steven,kawasan utara bandar A dikhabarkan akan ada rusuhan antara geng kawasan..."bisik Encik Parkinson.

"Hurm,aku sendiri akan turun padang untuk melihat situasi ini..."balas Steven dengan dinginnya.
.
.
.
Steven melihat seorang gadis sedang berdoa di suatu ruangan yang kosong.Steven berjalan mendekati gadis itu.Dia mendengar permintaan gadis itu.

"Semoga akan ada malaikat datang untuk membantuku harungi penderitaan ini suatu hari nanti..."ujar seorang gadis sambil mata nya tertutup.Steven dapat melihat wajah gadis itu yang berwajah cantik dan bibirnya yang merah dan seksi itu.Jantungnya mula berdebar dan merasa ingin memiliki gadis itu.
Kemudian gadis itu membuka matanya memperlihatkan warna pupilnya yang berwarna biru pudar itu.Perasaan ingin memiliki gadis itu semakim kuat dalam dirinya.
.
.
.
Setelah itu,Steven pun sedar dari mimpi indahnya bersama seorang gadis.Jantungnya masih berdebar-debar memikirkan gadis itu.Dia menyentuh dada sasanya dan dapat merasakan degupan demi degupan jantungnya.

"Ah,siapakah gadis itu?Jantungku begerak amat pantas..."ujar Steven dengan tangannya masih di dada sasanya.

"Semoga aku dapat bertemu dan memilikinya secepat mungkin,haish!" Tuan Muda itu sedang berilusi.Dia tersenyum gembira apabila memikirkan gadis yang muncul di mimpinya itu

Steven bangkit dari katil empuknya menuju ke bilik mandi untuk membersihkan diri.Wajah tampannya penuh dengan kegirangan.
.
.
.
Meja makan Keluarga Hilderson terdapat banyak hidangan yang menyelerakan di atasnya.Encik Hilderson dan Puan Hilderson menunggu kedatangan putera tunggal mereka,Steven untuk makan bersama.

"Tap,tap,tap,tap,tap.."langkah kaki seseorang kedengaran menuruni tangga istana mereka.Encik Hilderson dan Puan Hilderson menoleh ke arah bunyi itu.Alangkah terkejutnya mereka apabila melihat satu-satunya anak mereka tersenyum girang.

"Stev,Steven?"panggil Puan Hilderson tergagap-gagap.Hal ini kerana anak tunggal mereka tidak pernah senyum segembira ini sebelumnya selain senyuman sinis yang penuh kekejaman.

"Apa yang membuatmu gembira,Steven?"tanya Encik William Hilderson pula.

"Ah,itu?Aku...sedang memikirkan seseorang yang...haish!"balas Steven sambil tersenyum.Dia masih mengingati gadis di dalam mimpinya.

"Aku...sedang memikirkan seseorang yang istimewa..."ujar Steven lagi sambil tersenyum.

"Seseorang yang istimewa?Siapa?Kekasihmu?"balas Puan Helen Hilderson dengan perasaan gembira dan ingin tahu.

"Ah,itu...Itu hanya mimpi ku sahaja...Setelah mimpi itu aku selalu mengingati wajahnya...Ah,manis sekali orangnya.."ujar Steven.

Puan Helen Hilderson sedikit kecewa namun gembira kerana dia tidak pernah melihat anaknya gembira begini setelah menginjak dewasa.Dia berasa bersyukur dengan perubahan anaknga hari ini walaupun gadis yang diceritakan anaknya itu hanyalah sebuah mimpi.
.
.
.

Psst,votes and comments are free ✿ ♡

Bulan Menyinari MawarWhere stories live. Discover now