Chp 19||Kembali Ke Rumah•

1.2K 143 19
                                    

Suara nada pendeteksi jantung itu tak kunjung berhenti,orang yang berlalu lalang di depannya hanya semakin banyak,dari yang memakai seragam serba putih maupun tidak, sesekali ia melihat dokter yang berjalan ke sana dan kesini,ia juga melihat pria paruh baya yang berada di kursi roda,orang ini tetap memandangi keadaan di sekitar sambil menunggu pemuda bertopi itu keluar dari ruangannya

Fang hanya semakin gugup menanti Taufan lama sekali berada di dalam,ia tak henti hentinya memikirkan apa yang akan terjadi,ia berpikir kenapa Taufan tak memberi tahukan apa yang terjadi pada dirinya sejak lama,kenapa Taufan menyembunyikan nya.Taufan memang lihai dalam menyembunyikan lukanya dengan canda tawa yang ia buat

Ceklek..

Taufan keluar dari ruangannya, tetapi melihat Fang yang sedang melamun,oh Fang melamun? benar benar hal yang sangat langka, Taufan ingin mengabadikan momen ini

"Dorrrrr"Taufan mengagetkan nya

"E-ehhh"Fang

"Gak kaget?"Taufan

"Hm tidak"Jawab nya singkat

"Huh aku sudah ancang-ancang kau malah tak kaget"Taufan

"Tumben juga kau melamum, benar benar pemandangan langka haha.."Taufan

"Lah baru sekarang tertawa,tadi seperti orang sekarat saja"Fang

"Hem heheh maaf"ia tak jadi tertawa,ia kembali sedih mendengar kata-kata Fang

"Kenapa meminta maaf,itu bukan salahmu, justru itu adalah salahku karena memaksamu berlari"Fang

"Ti-.." ucapan Taufan terpotong

"Jadi apa yang terjadi dengan mu?"Fang

Taufan tak ingin sahabatnya tahu jika ia mengalami penyakitnya,bahkan penyakit itu tidak cuma satu,ia ingin menutupinya

"Tidak apa-apa kok cuma kelelahan heheh"Taufan berusaha mencari alasan

Fang kini menatap sedikit lama ke arah mata manik biru safir yang sedang berbohong ini

"Bohonggg..."Fang

"Tidak aku tak berbohong"Taufan

Fang kembali menatap mata biru safir itu lagi,dan beralih menatap pergelangan tangan Taufan ke bawah hingga ke telapak tangan nya,ia melihat bungkusan kecil ,ia bisa menerawang bahwa isinya adalah sebuah obat

"Lalu jika kau kelelahan kenapa obatnya sekarung gitu"Fang

"Eh.. ehehehe"Taufan terkekeh

Taufan kini terpojok,ia tak bisa membohongi Landak Ungu ini,ia akhirnya pasrah

"Kau tidak mudah di bohongi ya Fang.."ucap Taufan dengan tersenyum tipis

"Sudah lah bilang apa yang terjadi dengan mu?"Fang

"Hmmm"Taufan

"Jangan cuma hmm saja"Fang

"Iya-iya baiklah"Taufan

"Aku terkena penyakit sakit kepala kluster,ini tak akan sembuh Bila tak di obati.."Taufan langsung bicara

"Apa? bagaimana bisa?"Fang

"Entahlah hhe,mungkin karna kebiasaan ku yang tak pernah makan dan yang lain"Sempat sempat nya ia terkekeh di saat Fang sedang panik

"Dan mungkin karena benturan keras itu juga membuat penyakit ku semakin parah"Taufan

"Benturan?kau terbentur apa?"Fang

"Hmm entahlah hehe"ia tersenyum tipis lagi

"Di bagian dadaku juga terkena penyakit TBC,ini sudah di fase yang terparah"Taufan

Where's That Sincere Smile?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang