24. Kasih Tak Sampai

375 74 15
                                    

Mungkin inilah jalan yang terbaik
Dan kita mesti relakan kenyataan ini

Tetaplah menjadi bintang dilangit
Agar cinta kita akan abadi
Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini
Agar menjadi saksi cinta kita
Berdua

Padi

•••|♪♪♪|•••

Sebuah tanya terindah jika Jendra diberikan pertanyaan akan menjadi apa ia. Awalnya Jendra menjawab ingin menjadi bulan, satu-satunya yang ada di dunia dan bersinar, walaupun harus memerlukan matahari. Tapi sejauh ini ia menapakkan kaki di bumi, keinginannya untuk menjadi bulan tiba-tiba berubah. Setelah menatap langit yang nampak cerah beberapa malam lalu, bersama Jeya. Ia semakin mengagumi bagaimana bintang berkelap-kelip di angkasa.

Saat bulan Juni tiba. Jeya, Jendra dan Sarah duduk di teras rumah, menikmati puding buah buatan Bunda. Menatap langit yang masih setia menampung banyak bintang.

"Bintang paling terang, bintang apa?"

Malam itu Sarah seolah bertanya pada siapa saja yang mendengarnya. Menilik kelipan bintang yang sempat ia kira pesawat malam.

"Sirius."

Sarah mengerutkan keningnya, nampak berpikir setelah mendengar jawaban Jendra, "Kalau yang paling gelap?"

"Atakoraka, bintang paling redup di langit malam." Bukan Jendra yang menjawab, tapi Jeya.

"Aku mau jadi langit aja deh kayanya, gak mau jadi bumi."

"Kenapa, Ra? Bukannya bumi itu banyak yang tinggal? Jadi kamu gak akan kesepian."

Sarah tersenyum manis ke arah Jeya, sebelum kembali menatap langit gelap, "Di bumi banyak orang yang suka ngeluh, jadi buat apa gak kesepian tapi setiap saatnya selalu denger keluhan?"

Jendra menggeser duduknya untuk lebih dekat pada Sarah, "Terus mau jadi apa? Bintang? Bulan? Atau matahari?"

Sarah menggeleng. Bukan menjadi bintang, bulan, atau matahari keinginannya sekarang.

"Mau jadi langit. Tinggi, dan di tinggali banyak bintang," katanya. Tahun lalu saat mereka duduk di sini, Sarah mengatakan jika ia ingin menjadi bumi, tidak akan kesepian. Tapi setelah kemarin malam ia melihat banyaknya manusia yang mengeluh, dan orang-orang baik mulai kembali ke rumah yang sebenarnya, Sarah jadi mengurungkan keinginannya.

"Kamu Jen, masih mau jadi bulan?"

Untuk beberapa detik Jendra menggeleng. Sekarang ia tidak ingin menjadi bulan lagi, "Aku mau jadi bintang aja, Ya."

Dengan cepat Jeya menoleh, mendapati mata Jendra yang tengah menatap hamparan langit malam, "Lah kenapa?"

"Kamu sendiri kenapa mau jadi bintang?"

"Bintang itu banyak banget jumlahnya, jadi aku gak perlu rebutan posisi sama orang-orang supaya bisa jadi bintang. Aku mau jadi bintang Canopus. Dan, bintang punya cahanya sendiri."

"Paling cantik, ya kak?"

Jeya lantas tersenyum, sampai matanya membentuk garis seperti pelangi. Mengangguk mengiyakan pertanyaan Sarah.

"Kalau gitu sama. Bulan bergantung sama matahari buat bersinar. Jadi aku bakal jadi bintang, buat kalian."

"Kak, Sarah ke dalam dulu."

Keduanya mengangguk bersamaan. Jendra semakin menggeser posisinya untuk lebih dekat dengan Jeya.

"Kamu kenapa gak mau jadi matahari, Jen? Kan matahari punya cahanya sendiri, bumi dan bulan jelas butuh cahayanya."

Kita Dan Semesta | Jeno Ft Yeji ✔Where stories live. Discover now