19. Serpihan Kisah

226 60 5
                                    

Sungguh kumerasakkan cinta yang dalam
Yang terisaratkan dari wajahmu
Hadirkan berjuta bahagia
Yang tercipta dari hatimu
Karena kau satu-satunya bintang terindah untukku

Denda

•••|♪♪♪|•••

Haedar, Jendra, Hadden, Jean dan Ryan ini bersahabat sejak TK. Entah takdir atau kebetulan yang beberapa kali, mereka kembali bertemu di Sekolah Dasar. Walaupun tidak semuanya sekelas, tapi setidaknya mereka selalu berangkat bersama naik sepeda.

Saking dekatnya Haedar dengan Jendra, semakin terbawa juga Haedar mengenal Sarah.

Ara, begitu Sarah kecil dipanggil. Awalnya Bunda dan Ayah sepakat untuk memanggil Sarah, tapi dirasa namanya terlalu dewasa untuk Sarah yang masih kecil, jadilah mereka sepakat untuk memanggil si bungsu dengan nama Ara.

Awalnya Haedar cuek-cuek bebek ke Sarah. Terlebih lagi jarak usia mereka yang terpaut tiga tahun. Saat pertama kali kenal, Sarah masih balita.

Kedekatan mereka dimulai saat Sarah baru saja memasuki TK, saat itu Haedar kelas 3 SD. Harusnya Jendra yang mendatangi Sarah untuk mengantarkan bekal dari Bunda, mengingat jarak Sekolah Jendra dan Sarah hanya di halat sebuah kantor. Tapi saat itu Jendra mendadak sakit perut, jadilah Haedar yang mengantarkan bekal itu ke TK-nya Sarah. Bukan Haedar namanya jika tidak banyak drama. Ia ogah sekali keluar sekolah apalagi harus bertemu Sarah, tapi setelah dihadiahi tatapan tajam Ryan, akhirnya Haedar mau menggantikan tugas Jendra, dengan hati yang memaki anak itu.

Setelah tragedi bekal, Sarah semakin sering berbicara dengan Haedar, tapi Haedar yang tidak pernah menanggapi.

Kejadian paling wah nya saat Haedar lulus SD. Waktu itu Sarah menangis sampai tidak ingin keluar kamar, katanya setelah ini ia tidak bisa satu sekolah lagi dengan kakaknya, tidak ada yang menjaganya. Dengan langkah pelan, Haedar menyelinap masuk ke kamar Sarah. Mengatakan jika semua akan baik-baik saja.

"Jangan nangis, nanti aku minta tolong sama Abi buat jagain kamu."

Ajaibnya setelah Haedar berucap itu, Sarah langsung berhenti menangis. Matanya berbinar manatap ke arah Haedar. Abi, salah satu teman Haedar yang masih kelas 4 SD. Jangan salah, cuek-cuek bebek begini dengan Sarah, Haedar justru punya banyak teman di sekolah, hampir di semua kelas setidaknya ada satu yang menjadi temannya.

Dari situ Haedar menyimpulkan jika Sarah sudah seperti adiknya, Haedar bahkan selalu menjaga Sarah. Sampai ketika Haedar menjemput Sarah dari tempat les, saat Sarah sudah menginjak kelas 2 SMA.

Di perjalanan, Haedar tiba-tiba saja menanyakan apa yang ingin Sarah lakukan kedepannya.

"Aku sih mau jadi orang terkenal," kata Sarah, sore itu.

"Kamu dulu bawel banget ke kakak, padahal kakak cuek ke kamu. Kenapa bisa?"

"Lucu aja gitu pas aku gangguin Kak Haedar, bawaannya seneng mulu."

Saat itu Haedar menyadari satu hal, Sarah pernah tertawa karena dirinya. Sayangnya Haedar tak pernah tahu, dia terlalu sibuk pada dirinya sendiri. Haedar yang selalu menghindar dari Sarah.

"Mulai hari ini pacaran sama kakak, mau?"

Sarah membelalakkan matanya tak percaya. "Siapa?"

"Kamu sama aku lah, masa sama Jendra."

"Pacaran?"

"Iya, mau gak? Kalau gak mau nanti kakak buat mau."

Sore itu, disaksikan oleh aroma  petrikor dan jalanan sepi, Sarah nyaris dibuat jantungan. Tapi Sarah tidak langsung menjawab, dia memilih mengatakan jika semua butuh waktu untuk bersatu. Berkat sogokan Haedar pada Mahen, satu keranjang semangka agar Mahen bisa menghasut Sarah untuk menjadi pacarnya. Akhirnya, setelah seminggu pernyataan cinta Haedar, Sarah menerima ajakan hatinya untuk menggenggam tangannya. 

Kita Dan Semesta | Jeno Ft Yeji ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang