☆★☆ : Saingan Raja

59 13 249
                                    

☆★☆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

☆★☆

Papan tulis yang awalnya bersih kini baru 15 menit bel masuk berbunyi sudah penuh dengan nama siswa-siswi dalam pembentukan kelompok drama basa Sunda. Drama basa Sunda ini di laksanakan untuk memenuhi ujian praktikum dengan membuat 2 kelompok dalam 1 kelasnya. Nampaknya para siswa-siswi sudah sangat muak dengan yang namanya kelompok, tertampak jelas dengan ekspresi mereka yang semakin mengenaskan.

"Sumpah, cukup seni budaya aja yang berkelompok dari semester kemarin, jangan di tambah lagi dong anjay," dumel Xéycasa kepada Naysilla dengan suara pelan.

Naysilla hanya bisa menghembuskan napasnya pelan. Ia juga sama merasakan pusingnya. "Jalani aja, bentar lagi tipes, kok."

"Ih amit-amit gue mah, Nay. Walaupun banyak juga tapi kita tetap kerjain, kan? Semangat guys kita kesiksa cuma 2 bulanan lagi, sisanya tinggal haha hihi sambil mikirin ujian," sambung Shera.

"Kepala gue rasanya mau pecah, tugas individu banyak apalagi tugas kelompok buat praktek, belum lagi mikirin materi buat ujian, belum lagi mikirin lanjut mau kemana, nyesel gue pengen cepat-cepat lulus," ujar Xéycasa, gadis itu lalu mengambil ponselnya lalu berdecak sebal.

"Terus liat, nih, chat gue nggak di bales sama sekali, minimal minta maaf lah anjai, udah ceklis 2 juga berarti udah aktif dong? Ih sumpah ya gue masih kesal banget!"

Naysilla mengusap-usap pundak Xéycasa agar gadis itu lebih sabar karena masih ada guru, walaupun sejujurnya dirinya juga ikutan kesal.

"Istirahat samperin aja gak sih tuh orang?"

Xéycasa menatap Shera sinis. "Ck, ngapain? Minta penjelasan dia kemana gitu? Gue sih ogah, ya. Walaupun dia crush gue, gue gak akan pernah nanya dia kemana walaupun ada janji sama gue."

"Sher lo kayak gatau Xéycasa aja gimana, dia kan maunya tuh cowok inisiatif sendiri jelasin bukannya di kode atau di paksa dulu baru ngejelasin."

Di sinilah perbedaannya, jika Xéycasa ingin orang yang di maksud itu berinisiatif sendiri, biar tahu jika orang itu memang sadar akan kesalahannya. Sementara Shera, gadis itu lebih terus terang agar masalah cepat terselesaikan. Walaupun begitu, Xéycasa tidak akan membahas permasalahannya menjadi panjang sekalipun orang tersebut tidak menjelaskannya sama sekali. Ia lebih memilih untuk memendam dengan segala isi kepikirannya yang terus bertanya-tanya.

"Sabab geus di bagikeun kelompok, ayeuna anjeun tiasa ngabahas drama basa Sunda anu témana bebas tapi bapa nyarankeun konflik na lumangsung dina kahirupan ayeuna. Laporkeun hasilna ka bapa sareng peranna. Ku bapak di antosan 10 menit sateuacan pelajaran réngsé. Ngarti?"

(Karena sudah di bagikan kelompoknya, sekarang kalian bisa mendiskusikan untuk membuat drama basa Sunda dengan tema bebas tetapi bapak sarankan konfliknya terjadi di kehidupan masa sekarang. Laporkan hasilnya ke bapa beserta peran-perannya. Bapak tunggu 10 menit sebelum pelajaran bapak habis. Mengerti?)

ENDING CHOICEWhere stories live. Discover now