●ANGKASA 14 ✅️

Mulai dari awal
                                    

"Biarin." ,ucap Natcwa.

"Ribett elah, ini gue mau tanding basket lo mau ikut ngak Raa? Gue tanding lawan abang lo." ,ucap Angkasa.

"Lawan bang Natan?" ,tanya Raraa.

"Iya. Makanya ayo." ,ucap Angkasa menarik tangan Raraa.

"Ikutin gue." ,ucap Raraa pada Amora dan Natcwa.

Angkasa membawa Raraa kelapangan basket. Bisa Raraa lihat Natan yang tengah asyik mendribble bola.

"Lo mau duduk disini atau disana?" ,tanya Angkasa menunjuk kearah beberapa cewe.

"Cewe-cewe yang duduk disana itu pacarnya anak basket. Mereka punya privelege." ,ucap Angkasa.

"Terus gue ngapain duduk disana? Gue siapa?" ,tanya Raraa.

"Cewek gue." ,bisik Angkasa.

"Kasih kepastian aja lo ngak. Ngak deh gue disana aja, bareng yang lain." ,ucap Raraa yang diangguki Angkasa.

Setelah berpamitan pada Raraa, Angkasa kembali kelapangan mengganti pakaian olahraga dengan jersey basket bernomor punggung 18.

"Ganteng Raa." ,ucap Natcwa yang entah sejak kapan berada disebelah Raraa.

"Hooh masyaallah. Ehh kok nomor punggungnya 18? Tanggal lahir lo 18 kan Raa?" ,timpal Amora.

"Kebetulan aja mungkin." ,ucap Raraa.

"Cieee yang kebetulan itu biasanya jadi jodoh Raa." ,sahut Natcwa.

"Shut! Gue mau nonton." ,ucap Raraa yang dibalas gerutuan oleh Natcwa dan Amora.

Pertandingan dimulai dengan Ryan yang beralih profesi menjadi wasit.
"Ayoo Tan! Lo bisa!!" ,teriak Ryan.

"Ayo Vann! Lo pasti menang." ,teriak Ryan heboh.

Angkasa dan Natan yang mendengar teriakkan Ryan, menghela nafas lelah.
"Abang lo Vann." ,ucap Natan.

"Iya tau." ,ucap Angkasa.

"Kita taruhan kalo lo menang l-" ,ucapan Natan terpotong saat

"Gue dapet Raraa." ,ucap Angkasa dengan cepat menshooting bola kedalam ring. Tim Angkasa mendapat point.

"Kalo lo mo dapetin Raraa, lo harus usaha dapetin hatinya. Bukan minta ke gue." ,ucap Natan.

Kini bola ada tim Natan. Mereka membuat koordinasi untuk mengecoh tim Angkasa.

Dan hap! Bola basket tersebut dengan mulus masuk kedalam ring. Tim Natan bersorak senang. Entah sejak kapan tribun basket dipenuhi oleh siswa siswi SMA Anjayani. Juga suara riuh dari setiap Angkatan.

Raraa, Natcwa, dan Amora yang semula duduk dengan suasana sepi berubah ditengah tribun yang sudah dipenuhi oleh kebanyakan siswi SMA Anjayani.

"Go!! Angkasaa Sayangg!" ,seru seorang gadis yang berdiri dari tribun kanan. Songak menjadi sorotan semua penonton.

"Mischa ternyata." ,ucap seorang siswi yang duduk disebelah Natcwa.

"Mischa siapa?" ,tanya Natcwa.

"Yang ngebully anak sebelah sampe masuk rumah sakit." ,sahut Amora.

"Beneran Mor? Lo tau darimana?" ,tanya Natcwa.

"Gue tau dari temen-temen basket gue. Parah sih aksi bullyingnya." ,ucap Amora.

Suara nyaring peluit terdengar menandakan pertandingan telah selesai.
"Pertandingan kali ini dimenangkan oleh tim Natan." ,ucap Ryan.

Para fans Natan bersorak senang. Natan mengajak Angkasa berpelukan ala laki-laki.
"Kali ini gue menang. Tapi gapapa lo masih boleh buat menangin hati Raraa." ,ucap Natan.

"Bisa aja lo bang." ,kekeh Angkasa. Netra Angkasa bertemu dengan netra Raraa.

Raraa tersenyum pada Angkasa.
"Semangat." ,ucap Raraa mengepalkan kedua tangannya.

Membuat Angkasa tersenyum manis membalas Raraa. Angkasa merasakan diperutnya banyak kupu-kupu berterbangan.

Natan yang menyaksikan hal tersebut mengode Ryan untuk ikut menyaksikan.
"Inget Vann, saingan lo masa lalu Raraa." ,ucap Ryan.

"Biarin. Langit masa lalunya gue masa depannya." ,ucap Angkasa.

*****

See you ANGKASA to Next

805 word

Angkasa or Vanara [New Version]✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang