31

236 19 24
                                    

Sesampainya di restoran tempat mereka akan makan siang, tidak biasa Vino diam seperti ini dan juga dia biasa duduk bersebelahan dengan Shani namun sekarang Vino duduk berhadapan dengannya.

Dan selama makan siang juga Vino hanya diam dan itu membuat Shani merasa bersalah dan tidak enak didiamkan oleh Vino.

"Kak" panggil Shani

"Hm"

"Jangan marah kak" Shani mulai khawatir

"Aku ngga marah" balas Vino tidak menatap Shani

"Kok tadi kamu diemin aku?" Tanya Shani sekarang memegang tangan Vino

"Aku lagi pengin diem aja" jawab Vino hanya menerima genggaman Shani namun tak dibalasnya

"Ngga kak, kamu marah"

Vino menghembuskan nafas beratnya, "Hahhh sebelum aku anter kamu ke kantor, kamu ikut aku"

"Kemana kak?"

"Udah kamu duduk diem disini biar aku yang nyetir"

Shani menganggukkan kepalanya, "Iya kak"

Mereka melanjutkan makan siang mereka dan tak seperti biasanya tidak ada obrolan selama mereka makan siang bersama, setelah itu Vino membawa Shani menuju rumahnya bukan menuju kantornya.

"Kak kok pulang" Shani yang kebingungan

"Kamu turun dulu" pinta Vino

"Kak nanti aku kena sanksi"

"Kamu turun"

"Iya kak"

Akhirnya Shani menuruti permintaan Vino karena Shani tahu Vino sedang kesal dan jika permintaannya tidak dituruti makan Vino akan mendiamkan Shani beberapa hari itupun jika Vino ingin kembali mengobrol jika tidak akan lebih lama lagi.

Setelah Shani turun dari mobilnya, Vino kembali menancap gasnya entah kemana yang membuat Shani khawatir apalagi situasi mereka sedang ada masalah. Dari dalam rumah keluar Nadila yang akan bersiap untuk pergi menuju Bali dan melihat Shani di depan rumah seperti gelisah.

"Ehh kak baru pulang?" Tanya Nadila melihat Shani di depan rumah

"Sebenarnya aku belum pulang" jawab Shani

"Lho kenapa ke rumah kak kalo belum?" Nadila yang kebingungan

"Tadi aku dijemput sama kakak kamu terus diturunin disini" jawab Shani kembali dan mulai gelisah

"Ngga minta diturunin di kantor kak?"

"Keknya dia lagi kesel deh"

"Kesel kenapa kak?"

Shani mulai menceritakan tentang kejadian dimulai dari percakapan di telpon hingga dikantornya dan itu membuat Nadila tak heran dengan sikap Vino.

"Wajar kak" nadila menganggukkan kepalanya

"Wajar kenapa?" Shani mengerutkan keningnya

"Dia cemburu" jawab Nadila dengan sikap Vino seperti itu

"Aku tau, tapi kenapa aku dipulangin?" Tanya Shani

"Biar kakak ngga kenapa-napa" jawab Nadila

"Emang dia mau ngapain?"

"Nanti kakak tau sendiri"

Mendengar itu Shani bertambah gelisah karena akan ada hal yang tidak mengenakkan terjadi namun Nadila menghalangi Shani untuk pergi menyusul Vino dan memintanya untuk menunggu di rumah saja.

*

Di tempat lain, Vino sedang beradu tinju dengan Jevan karena Vino yang meminta Jevan untuk bertemunya disana. Tujuan Vino bertemu Jevan disana untuk melampiaskan kekesalannya pada Jevan dan juga untuk memperingati Jevan, untung saja Jevan menerima itu karena memang dulunya mereka berteman namun karena suatu hal mereka memiliki jarak.

With You [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora