36

66 8 0
                                    

Sebulan kemudian, akhirnya pasangan Vino dan Shani menjalankan pernikahan mereka. Di tempat Shani telah siap dengan kebaya yang sangat indah yang membuat Nadila dan Gracia terkagum-kagum dengan kecantikan Shani setelah memakai kebaya yang telah dirancangnya.

"Masya Allah ci cantik banget, emang perwujudan bidadari cocok buat ci Shani" ucap Nadila memuji penampilan Shani

"Apaan sih kamu nad biasa aja kali" elak Shani

"Iya ci sumpah nanti gimana yah aku pake gaun" balas Gracia mengagumi penampilannya

"Pas itu kamu cantik juga kok gre" balas Shani

"Halah kata Cici aku gendutan" kesal Gracia

"Kan kemaren itu, sekarang kamu udah langsing" balas Shani yang merasa Gracia kembali kurusan

"Iya sih"

"Ya udah sekarang kita makeup dulu" ajak Nadila

Dilain tempat, vino masih tak percaya jika dirinya akan menikahi seorang gadis yang sebelumnya mereka bertemu tanpa disengaja berakhir dengan rasa cinta yang mulai tumbuh, dia juga merasa ini juga jalan yang ditunjukkan oleh mamahnya yang sebelumnya akhir hayatnya sempat ingin melihat menanti dari Vino karena dia merasa ada seseorang yang pantas untuk anaknya yaitu Shani yang bertepatan dengan perawakannya sangat mirip dengannya.

Selama Vino melamun, Okta menghampirinya dan mengejutkannya. "Astaghfirullah ka gila Lo yah"

"Lo juga kenapa ngeliat jendela Mulu, mau terjun Lo?" Tanya Okta melihat vino memperhatikan jendela

"Ngga lah, mau nikah juga ngapain gw bundir" elak vino

"Siapa tau, ehh lu udah hafal belum kalimatnya?" Tanya Okta

"Udah tapi gw masih ragu" jawab vino masih ragu

"Ragu apaan lagi, Lo kan sama dia udah pacaran agak lama emang apa yang masih buat Lo ragu?" Tanya Okta yang tak habis pikir

"Ngga tau, gw ngerasa kurang perhatian sama dia apalagi sebelumnya kita pernah berantem" jawab vino tentang keraguannya

"Udah lah, itu namanya ujian nanti setelah nikah kalian juga paham" balas Okta berusaha menenangkannya

Vino membenarkan ucapan Okta, "Semoga yah ta"

"Nih minum dulu nanti dipanggil di pelaminan" ucap Okta memberikan segelas air padanya

"Iya ta makasih" balas vino menerima gelas itu

Kemudian Okta meninggalkan ruangan itu untuk kembali ke lokasi dan Vino kembali menatap jendela untuk menikmati pemandangan.

Sekilas dirinya melihat mamahnya dibalik pohon dan tersenyum ke arahnya, semula Vino ingin menghampirinya tetapi mamahnya mengisyaratkan untuk jangan dan vino menurutinya.

Selama itu juga Vino menyadari akan keteguhan hati untuk meminang Shani yang telah menemaninya selama ini karena sebelumnya dia tak pernah memiliki pasangan dan dengan kehadiran Shani membuat hidupnya sedikit berwarna.

*

Acarapun di mulai, awal mulai Vino datang terlebih dahulu dengan beberapa saksi, penghulu, dan papahnya Shani yang juga siap untuk menikahkan putri satu-satunya pada Vino yang telah dia kenal sedari lama.

"Sudah siap semua?" Tanya penghulu dan dianggukkan oleh vino serta papahnya Shani

"Baiklah silahkan bapak"

Papahnya Shani mulai menjabat tangan vino dan mengucapkan kalimat ijab kabul pada vino begitupun sebaliknya pada Vino.

"Bagaimana para saksi?" Tanya penghulu

With You [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt